unexpected boyfriend

unexpected boyfriend

book_age18+
22
FOLLOW
1K
READ
forbidden
badboy
powerful
sweet
bxg
campus
highschool
like
intro-logo
Blurb

***

"Aku.. eeuuu... aku sebenarnya suka sama kamu dari kelas satu" Maudy menggaruk tengkuknya untuk menghilangkan rasa gugup

"Ayo pacaran" Lanjutnya cepat sambil menutup mata

***

"Ayo"

Mata Maudy langsung melotot mendengar jawaban itu.

Bukan, bukan karena senang, tapi karena ia kaget.

Oh shoot ia salah orang!!

Itu bukan Mahendra, pemuda yang ia sukai sejak kelas satu. Melainkan Orlando sahabat Mahen yang songong minta ampun.

Dan sialnya lagi Orlando tidak mau di putuskan.

Double sial ini namanya!!

ic_default
chap-preview
Free preview
Maudya Kamayara Dinata
"Aduh ayang Mahen ganteng banget siii kalo lagi keringatan gitu, bikin neng Ody pengen lap-in itu keringatnya" Tatapan Maudy berbinar binar saat melihat pujaan hatinya tengah berlatih Taekwondo. Selama hampir dua tahun ini ia menjadi penonton setia ekskul taekwondo karena ada pemuda bernama Mahendra Gibraltar disana. "Ayang ayang ngarep lu, confess dulu baru boleh ngaku ngaku jadi ayang nya" Tita yang sedari tadi duduk di sebelah Maudy, mengomentari tingkah laku sahabatnya yang centil di belakang tapi sok jual mahal kalo ada orang orang. "Ye engga lah ga berani gue, gimana kalo ditolak? Harga diri gue sebagai Maudy si kalem bakalan hancur seketika" "Pencitraan lo mah, giliran depan gue kecentilan. Lagian mana ada yang berani nolak seorang Maudya Kamayara. Siswi paling pintar, paling cantik, paling bahenol, dan paling kalem se SMA Gedung Tua" Tita menggeleng gelengkan kekepalanya dramatis. Sebenarnya ia sedikit tak ikhlas mengatakan Maudy sebagai gadis Paling kalem. "Masalahnya ini Mahen Ta, cowok yang ngelirik gue aja ga minat" Maudy menghela nafas merasa sedih. Selama dua tahun ia berusaha PDKT, tapi tak pernah ada perkembangan. Mahen memang selalu me-respon saat Maudy bertanya. Ia bukan tipe cowok yang cuek, tapi selalu ramah pada setiap orang. Walaupun begitu Mahen seperti selalu menjaga jarak untuk tak terlalu dekat, termasuk dengan Maudy. Andai saja melupakan perasaan itu mudah, Maudy pasti lebih memilih melupakan perasaannya pada Mahen. Tapi alih alih melupakan Maudy malah memupuk perasaan itu semakin dalam. Menyebalkan memang, tapi mau bagaimana lagi perasaan memang tak bisa di paksakan kan? Orang tak bisa memilih akan jatuh cinta pada siapa. Daripada galau mending Maudy melanjutkan menonton sang pujaan hati saja, peduli amat sama perasaan bertepuk sebelah tangannya. Yang penting ia bisa menjadi pacar Mahen dalam khayalan. *** "Dy, jajan seblak Ceu Omah dulu yo" Tita segera menuntun tangan Maudy untuk mengunjungi warung seblak langganannya yang berada di seberang jalan pertigaan sekolah. Biasanya Maudy dan Tita selalu pulang jalan kaki sampai pertigaan depan sekolahnya. Karena sekolahnya berada di kawasan elit yang dimana ada larangan angkutan umum lewat. Semua murid yang biasa mengenakan angkutan umum akan berjalan ke pertigaan yang kira kira ada sekitar 500 meter dari sekolah mereka. Saat akan menyeberang, sebuah motor sport besar kebanggaan cewe cewe yang tak diketahui berjenis apa oleh Maudy dan Tita, tiba tiba saja berhenti. Seorang pemuda membuka kaca helm fullface-nya, kalo tidak salah tebak itu Anjas si ketua kelas. "Dy mau bareng ga? Kebetulan gue mau ke rumah tante jadi kita searah" Pemuda yang ternyata beneran Anjas itu mencoba cari cari perhatian pada Maudy. Bukan apa apa, hal seperti ini memang sudah biasa di alami oleh Maudy. Andai saja itu Mahen, Maudy tidak akan berpikir untuk menolak. Sayangnya itu bukan Mahen. "Ga deh, thanks by the way. Gue mau jajan dulu bareng Tita" Dengan ramah Maudy menolak ajakan Anjas. Anjas Melirik ke arah Tita, hanya sebentar sebelum ia memutuskan memandang Maudy lagi untuk pamit lebih dulu. Selalu seperti itu. Orang orang hanya akan menganggap Maudy dan melupakan kehadiran Tita. Kadang kadang Tita iri pada sahabatnya itu. Jika dilihat mereka berdua memang bagaikan ratu dan upik abu nya. Maudy yang cantik sempurna berbanding terbalik dengan Tita yang bahkan masuk kategori lumayan cantik saja tidak. Sakit hati memang jika mengingat perbedaan mereka berdua yang terlalu mencolok. Tita ingat, dulu ia pernah menjauhi Maudy karena merasa ia tak pantas berteman dengan Maudy yang sempurna. Tapi Maudy berhasil membujuknya. Tak ada yang salah dari Maudy, Maudy memang cantik dan baik pada siapapun. Itu suatu kelebihan yang takkan pernah bisa Tita pungkiri. Sementara bagi Maudy, Tita itu bagaikan cahaya yang melengkapi hidupnya. Bukan alay, tapi Tita memang se berharga itu untuk Maudy. Bahkan jika Maudy diminta memilih antara Mahen dan Tita tentu ia akan melihat Tita karena Mahen belum tentu mau sama Maudy sih hehe. "Bye the way lo ga harus selalu nolak cowo yang ngasih tebengan hanya karena gue" Jujur saja Tita kadang tidak enak pada Maudy. Ia tahu Maudy memilih naik angkutan umum karena dirinya. Maudy yang tengah meminun teh manis nya menatap sebal ke arah Tita. Mereka sudah duduk manis di bangku warung ceu Omah. Selalu seperti itu, Maudy faham betul kadang kadang Tita terlihat selalu minder pada dirinya. Tapi sudah berapa kali Maudy katakan bahwa Tita itu lebih penting dibandingkan cowo cowo caper yang seliweran di depan Maudy. Ya kecuali kalo cowo itu Mahen. "Sifat minder lo itu kurang kurangin deh Ta, lo itu terlalu merendahkan diri sendiri" Maudy menoyor kepala Tita yang terlihat murung sejak kejadian Anjas tadi. "Ck suruh siapa lo punya fisik yang bikin cewe cewe minder. Makanya jelek dikit dong" Tita yang julid sudah kembali. "Ah elah apa gunanya punya fisik super kalo Mahen aja ga ke semsem, tiada guna" Maudy kembali mengeluhkan perasaannya. Ia memang tak bisa jauh jauh dengan pembahasan tentang Mahen. "Makanya kan udah gue bilang confess sana, udah mau kenaikan kelas. Keburu lulus kita, baru nyesel lo" Tita menoyor kepala sahabat nya yang kelewat bucin itu. "Gue takut di tolak Ta, kan malu gue" Bukan perkara malu sebenarnya, tapi Maudy takut patah hati nya. "Lagi lagi itu, dengerin gue ya Maudy yang cantik" Tita memegang kedua bahu Maudy dan menghadapkan ke arah nya. "Di tolak atau engga itu urusan nanti, yang penting si Mahen tau dulu tentang perasaan lo ke dia". Maudy melorotkan bahu nya yang masih di pegang Tita " Iya juga sih kalo di pikir pikir sisa waktu gue tinggal setahun lagi di sekolah. Pasti penasaran seumur hidup kalo gue gak mencobanya" "Nah kan pinter juga, udah gausah takut di tolak Tita akan selalu ada untukmu" Dengan bangga Tita menepuk nepuk d**a nya. "Ada saran ga lo? " Maudy meminta pendapat Tita. Bukan apa apa dia kalo mau confess minimal kan persiapan dulu gitu. Latihan cara pengucapan yang baik dan benar juga. "Habis ulangan semester gimana? Habis itu kan kita libur semester. Jadi kalaupun lo di tolak seenggaknya ada waktu buat patah hati" "Yaelah belum apa apa lo mah udah do'ain gue patah hati aja. Do'ain di Terima kek jangan bikin tekad gue yang udah bulat ini kendor dong" Kan Maudy jadi takut lagi denger omongan Tita barusan. "Yakan harus ada ancang ancang dulu dong Ody" Tita menyanggah omongannya. "Yaudah lo bantu gue latihan cara confess ke Mahen entar. Biar pas praktek lancar dan do'ain di Terima juga" Akhirnya Maudy memutuskan untuk menyatakan perasaannya saja daripada ia penasaran seumur hidup?. "Oke masih ada waktu empat hari sampe ulangan beres, kita mulai latihan entar sore aja ya? Gue nginep di rumah lo deh sekalian minta oleh oleh dari Paris" Tita menaik turunkan alisnya yang tebal. Dan sore itu Maudy mulai berlatih untuk menyatakan perasaan pada Mahen. Tekadnya sudah pasti, bahwa ia akan memperjuangkan Mahen. Peduli amat dengan reputasinya yang mungkin akan hancur sebagai Maudy yang kalem. Urusan Mahen lebih penting dari apapun.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
293.9K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.9K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.3K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
170.1K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.5K
bc

TERNODA

read
192.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook