Darah De Lance

2081 Words

Mobil Audi merah itu melaju kencang menembus jalanan padat Kota Manila. Rudy memegang erat seat bellnya dan tetap dalam diamnya. Dia tidak berkata apa-apa, hanya mengatupkan rahangnya erat-erat dan membiarkan Clarrisa menginjak pedal gasnya dalam-dalam. Rudy berharap pijakan pedal gas itu bisa menenangkan jiwa Clarrisa yang sedang marah. Dari kecil, Clarrisa sudah terbiasa di manja oleh mamanya. Semua keinginannya harus terpenuhi . Rudy ingat , ketika Clarrisa berumur dua belas tahun dan Clarrisa kehabisan tiket konser boyband asal Korea , EXO. Clarrisa begitu marah sampai membanting semua porcelain-porcelain mamanya dan menjerit-jerit histeris. Almarhum Mamanya, seperti biasanya, langsung menggunakan seluruh uang dan kekuasaannya untuk menghadirkan seluruh personel EXO untuk min

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD