**** "Ternyata dia hanya perantara sedang pelaku sebenarnya adalah takdir, si egois yang takkan pernah ingin melihat senyuman tercipta pada kisah hidupku" **** "Aila... "Perkataan Kak Gilang membuat tamu undangan yang tidak seberapa itu memusatkan perhatian mereka padaku, menatap perempuan bercadar yang sangat terlihat menyedihkan saat ini. Mereka terlihat kebingungan mengapa aku datang terlambat apalagi penampilan baruku membuat mereka tercengang, sedikit ada rasa pertanyaan dalam benakku. Apakah mereka tidak tau bahwa masih ada aku sebagai istri Sah laki-laki tak berperasaan itu? Ia bahkan mengucapkannya dengan keseriusan tanpa memikirkan ada hati yang telah ia patahkan dengan sangat keras. Apa untungnya mempermainkanku seperti ini jikalau hanya untuk kesenangan serta drama muraha