“Marko, mau apa kamu ke sini?” Maura menatap pria yang ada di hadapannya dengan sinis. “Aku hanya ingin bertemu dengan putraku, apa salah.” Pria itu langsung melangkah masuk ke dalam rumah walaupun Maura belum mengizinkannya. Namun, dengan cepat Maura langsung memegang tangan Marko. “Enggak, kamu nggak bisa masuk ke dalam! Lebih baik sekarang kamu pergi dari sini.” “Kenapa aku nggak bisa bertemu dengan putraku? Aku ayahnya jadi aku berhak atas Albert.” Pria itu langsung menarik tangannya dengan kasar. Tatapannya terlihat begitu tidak menyukai perlakuan Maura saat ini. “Ayah? Apa pantas kamu menyebut dirimu sebagai seorang Ayah. Sementara selama ini kamu sudah meninggalkan aku begitu saja,” ucap Maura sambil berjalan ke arah Marko. “Dimana kamu saat aku menangung malu atas perbuat