Dua minggu berlalu. "Oyy.... Pagi-pagi dah ngelamun, nih gua bawain sarapan buat lo." Ujar Jino membuyarkan lamunan Samuel. Samuel menghela nafasnya pelan, lalu menerima kantong plastik yang berisi kan nasi goreng dan air minum yang dibawakan Jino, lalu berucap terima kasih. Kebetulan sekali, dirinya memang belum sarapan pagi ini. "Gimana keadaan Kara?" Tanya Jino tentang keadaan Kara, karna dirinya baru bisa datang hari ini. "Hm, lebih baik." "Syukur lah." Samuel mengangguk. "Eh gue lupa mau bilang sesuatu sama lo." Ujar Jino. "Apa?" "Si cunguk semalem nikah, masa." Ucap Jino dengan nada suara yang tidak bisa dikatakan serius. Gerakan tangan Samuel yang sedang membuka bungkusan nasi goreng berhenti, mata nya menatap serius Jino. "Jangan becanda lo." "Gue serius anjir. Emang ucapan