21. Trauma

1007 Words

"Kenapa gak sekalian aja, lo bunuh dia." Ujar Bagas, setelah mereka menemui orang yang sedang dalam keadaan sekarat karna Samuel, di salah satu ruang inap yang berada dirumah sakit yang sama, tempat Kara dirawat. "Membunuh secara perlahan akan lebih menyenangkan." Ucap Samuel seperti seorang psycho. "Nasib dua cewek tadi, gimana?" Tanya Bagas. "Dipenjara dan dikucilkan mungkin gak seberapa, tapi gue pastiin mereka gak bakalan hidup tenang." Dingin Samuel. Bagas geleng-geleng, Samuel memang tidak pernah tanggung-tanggung jika membalaskan amarahnya. "Baru sekarang, gue liat lo semurka ini. Dan itu karna seorang cewek." Gumam Bagas. "Bener apa yang Firna bilang. Cinta bikin semua orang, gak terkendali." Ujar Bagas. Samuel hanya diam. Saat keduanya sudah hampir sampai didepan ruang inap K

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD