Bab 6: Mentor bagi Perseus
Bertahun-tahun setelah tragedi yang menimpa Medusa, kisah sosok mengerikan dengan rambut ular dan tatapan mematikan menyebar ke seluruh penjuru negeri. Banyak yang mencoba mendekati Medusa untuk menantangnya, namun tak satu pun yang kembali hidup. Medusa hidup terisolasi, dan kehadirannya menciptakan rasa takut bagi siapapun yang mendengar namanya. Namun, suatu hari, seorang pahlawan muda bernama Perseus muncul dengan misi yang sangat berbahaya: membunuh Medusa dan membawa kepalanya sebagai bukti keberhasilannya.
Perseus tidak menjalankan misi ini atas kemauannya sendiri; ia terpaksa melakukannya karena desakan Raja Polydectes yang iri akan ketampanan dan keberaniannya. Dalam kebingungan dan kegelisahannya, Perseus berdoa kepada para dewa, memohon bantuan dan perlindungan. Doa ini sampai kepada Athena, yang merasa terpanggil untuk membantu Perseus. Meskipun kutukan Medusa adalah hasil dari keputusannya sendiri, Athena tahu bahwa dengan membimbing Perseus, ia juga dapat mengarahkan pahlawan muda itu ke jalan yang benar dalam menghadapi tantangan yang mematikan ini.
Athena muncul di hadapan Perseus dan menawarkan bantuan, tidak hanya sebagai pelindung, tetapi juga sebagai mentor yang akan membimbingnya sepanjang misi ini. Athena menyadari bahwa tanpa bimbingan yang tepat, Perseus akan menghadapi bahaya besar. Ia pun memberikan nasihat penting kepada Perseus: “Untuk mengalahkan Medusa, kau harus menggunakan kecerdasanmu, bukan hanya keberanianmu.”
Sebagai langkah pertama, Athena memberikan Perseus perisai perak yang mengkilap seperti cermin. Perisai ini bukan sekadar alat pertahanan; ia akan membantu Perseus melihat Medusa tanpa harus menatap langsung ke arahnya. Athena menjelaskan bahwa Perseus harus menggunakan pantulan di perisai tersebut untuk menghindari tatapan Medusa yang mematikan. Dengan perisai ini, Perseus akan dapat mendekati Medusa tanpa menjadi korban dari tatapannya.
Selain perisai, Athena memperkenalkan Perseus kepada Hermes, yang juga berperan dalam misi ini dengan memberikan Perseus sandal bersayap dan pedang yang sangat tajam. Sandal bersayap akan membantunya bergerak dengan cepat dan lincah, sementara pedang itu, yang tajam dan kuat, akan menjadi senjata utama Perseus dalam mengalahkan Medusa. Athena juga memberi tahu Perseus tentang helm milik Hades, yang dapat membuatnya tak terlihat dan membantu Perseus mendekati Medusa tanpa terdeteksi.
Sepanjang perjalanan, Athena terus membimbing Perseus, menanamkan kebijaksanaan dan taktik yang ia butuhkan untuk menghadapi musuh yang tangguh. Ia mengajarkan Perseus untuk tetap tenang, memperhatikan sekeliling, dan tidak membiarkan emosinya menguasai. Di bawah bimbingan Athena, Perseus belajar bahwa seorang pahlawan sejati bukan hanya kuat secara fisik, tetapi juga bijaksana dan cermat dalam perhitungan.
Akhirnya, setelah perjalanan panjang dan penuh tantangan, Perseus tiba di tempat persembunyian Medusa. Dengan petunjuk yang diberikan Athena, ia menggunakan perisai sebagai cermin, menghindari tatapan mematikan Medusa. Ia melangkah perlahan, mengendalikan napasnya, dan pada saat yang tepat, dengan satu tebasan pedangnya, ia berhasil memenggal kepala Medusa. Kemenangan ini bukan hanya milik Perseus, tetapi juga Athena yang telah membimbing dan mempercayainya untuk menjalankan misi ini.
Dengan kepala Medusa di tangannya, Perseus kembali kepada Athena, yang menerimanya dengan bangga. Athena kemudian mengambil kepala Medusa dan memasangnya pada perisai Aegis miliknya, menjadikan kepala Medusa sebagai simbol pelindung yang memancarkan kekuatan dan ketakutan. Keberhasilan ini mengukuhkan Athena sebagai dewi yang bukan hanya menguasai kebijaksanaan, tetapi juga berperan sebagai mentor yang setia bagi mereka yang membutuhkan bimbingannya.
Melalui pengalamannya dengan Perseus, Athena belajar bahwa tanggung jawabnya sebagai dewi kebijaksanaan juga berarti memberikan kesempatan kepada pahlawan muda untuk menemukan kekuatan sejati dalam dirinya. Sebagai pelindung dan mentor, Athena membantu Perseus menghadapi musuh terbesarnya, sambil tetap mengingatkan Perseus akan pentingnya kecerdasan dan keberanian yang seimbang dalam menjalani hidup.