Pukul 7 pagi di dalam kamar apartmen, Kenan sedang memompa inti Bella. Kenan yang hyper merasa tidak puas kalau hanya satu kali saja. Sudah tiga ronde mereka melakukannya. Tapi selama Kenan melakukannya sambil memejamkan matanya hanya ada bayangan wajah Yezi yang teringat dibenaknya.
'Sial kenapa wajah wanita itu yang selalu ku ingat,' umpat Kenan dalam hati.
"Ken Aku mau keluar," ucap Bella terbata-bata entah sudah berapa kali dia mengeluarkan kenikmatan sampai kasur yang mereka tiduri basah karena Bella merasakan squirting hebat.
"Sebentar sayang Aku juga mau keluar Kamu tahan," jawab Kenan yang masih memompa seperti orang kesetanan.
Setelah satu jam lamanya Kenan menyemburkan benihnya Dia melonglong panjang merasakan kenikmatan. Bella yang sudah sangat menunggu lama Kenan melakukan tanpa pengaman sangat senang karena Dia ingin menjerat hubungan ini dengan adanya anak. Agar Kenan bisa seutuhnya Dia miliki. Kenan sengaja tidak memakai pengaman karena ingin Bella hamil. Dia sudah tidak perduli lagi dengan larangan orangtuanya. Di matanya Bellalah yang bisa mengerti dan mau mengimbangi nafsunya.
"Aaaaah Kau sangat nikmat sayang. Aku sangat puas," ucap Kenan yang masih menggerak-gerakan senjatanya di bawah.
"Ken sudahi dulu Aku sangat lapar dan haus. Nanti kita lanjut lagi," jawab Bella yang sudah lelah.
Bukannya berhenti Kenan malah melakukannya lagi Dia memompa Bella dengan kasar selama setengah jam setelah itu Dia baru berhenti menggulingkan tubuhnya di samping Bella dengan nafas tersengal-sengal sambil memperhatikan Bella yang masih bergetar merasakan semburan dahsyat di bagian sensitifnya.
Kenan yang sudah tenang beranjak dari tempat tidur melangkahkan kakinya pergi ke kamar mandi membersihkan tubuhnya dari sisa-sisa percintaan panasnya. Selama satu jam dia membersihkan diri Kenan keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Dia melihat jam yang berada di kamar itu sudah jam 9 pagi. Ia melangkahkan kakinya mendekati meja sofa mengambil ponselnya yang sejak kemarin dia matikan. Setelah menghidupkan kembali ponselnya banyak pesan masuk dari orangtuanya dan asistennya Sam. Pesan yang terakhir dari Sam membuat wajahnya mengeras dan menggertakkan giginya. Kenan langsung menyambar pakaiannya dia memakai kembali sambil melihat Bella yang sejak tadi sedang memperhatikannya di tempat tidur.
"Kamu mau kemana katanya mau menemaniku masak. Kita belum sarapan Ken?"
"Nanti saja Aku harus ke kantor ada yang harus ku urus Kau pesan saja makanan nanti Aku kembali sore," ucap Kenan mendekati Bella Dia mencium kening Bella dan mengecup bibir Bella. Lalu pergi meninggalkan Bella yang masih tidak rela di tinggalkan.
Kenan berjalan keluar apartmen menuju lift yang mengantarkannya ke lobi. Di dalam lift dia mengetik pesan kepada seseorang wajahnya yang serius menyiratkan kalau kali ini keadaanya tidak baik-baik saja.
Sampai di lobi Dia pergi ke tempat parkir memasuki mobil dan mengendarainya dengan kecepatan tinggi. Sepanjang jalan Kenan mencengkram stir kemudinya. Tatapan yang tajam membuat siapapun melihatnya ketakutan. Setengah jam kemudian Kenan sampai di gedung tinggi dan mewah Weist Corp. Kenan memarkirkan asal mobilnya. Semua pasang mata melihatnya heran dan terpesona tidak seperti biasanya bosnya itu berpakaian santai. Meskipun hanya memakai atasan kaos dan celana jeans ketampanan dan kegagahannya tidak hilang. Kenan keluar dari lift dengan langkah lebar menuju ruangannya. Dea yang melihat bosnya langsung berdiri kaget.
"Tu Tuan Kenan bukannya Anda cuti," tanya Dea.
Tanpa menghiraukan pertanyaan Dea, Kenan membuka knop pintu ruangannya tapi pintu itu tidak terbuka.
"Sial! Siapa yang sudah mengunci ruanganku," tanya Kenan dengan nada tinggi kepada Dea.
"Tuan Aron tadi datang ke sini. Beliau bilang Anda mengambil cuti. Saya sudah menghubungi Anda sejak tadi pagi tapi ponsel Tuan tidak aktif," jawab Dea ketakutan.
"Di mana Sam?"
"Tuan Sam pergi bersama Tuan Aron memeriksa pembangunan properti Grand Yezia, Tuan."
'Sial kenapa Papa melakukan ini,' gumam Kenan.
Kenan mengambil ponselnya di saku celana dan menghubungi Sam. Tapi sayangnya Sam tidak mengangkat panggilannya.
"Argh b******k!" kenapa pria tua itu selalu saja buatku kesal," umpat Kenan sambil berkacak pinggang menatap pintu ruangannya.
'Grand Yezia bukannya nama itu hampir sama dengan nama wanita itu. Apakah kali ini Papa benar-benar serius dengan ancamannya. Lihat saja nanti Aku akan membalas perbuatannya lewat menantu kesayangannya itu,' gumam Kenan sambil menyeringai.'
Kenan menolehkan kepalanya ke arah Dea.
"Kau jangan bilang Aku ke sini."
"Baik Tuan Kenan," ucap Dea dengan sigap.
Setelah memberi perintah kepada Dea Kenan pergi dari kantor menuju mansion kali ini dia tidak akan memberi ampun wanita itu.
Sedangkan di tempat lain ada Aron dan Sam yang sedang berkunjung ke bangunan proyek properti yang rencananya akan di kebut pengerjaannya selama tiga bulan.
"Bangunan ini di arsiteki oleh Tuan Oshimura sendiri. Tapi karena beliau dikhianati orang kepercayannya. Beliau mengalami kerugian yang sangat besar. Tapi anak Anda selalu menekannya karena hubungan masa lalu kepada Nona Yezi. Yang membuat Dia berambisi untuk menekan Tuan Oshimura dengan penalti yang cukup besar nilainya. Bangunan ini jadi mangkrak pengerjaannya," urai Sam yang menjelaskan sedetail mungkin tentang proyek bangunan properti milik besan Tuannya ini.
"Kerjakan semua sesuai perintahku pilih orang-orang yang terbaik. Bagaimana pun bangunan ini harus selesai. Aku ingin memberinya kepada menantuku. Untuk Kenan biarkan saja dia bergerak semaunya yang jelas semua akses kepemimpinannya sudah ku tangguhkan. Dan pastikan semua para investor menarik sahamnya di perusahaan yang Dia buat secara diam-diam. Jangan ulangi kesalahanmu Sam karena Aku juga akan berbuat sama kepada Kamu," ancam Aron kepada Sam yang tertunduk diam tanpa menjawab.
Sedangkan di mansion ada Asyana yang sedang membuat kue bersama menantunya Yezi. Mereka terlihat begitu akrab padahal baru mengenal dua hari.
"Mom, bahannya semua sudah siap."
"Ya sudah coba Kamu pecahkan telor itu lalu Kamu haduk sampai mengembang," titah Asyana lembut sambing mengiris-ngiris buah stawberry.
"Ok siap Mom," jawab Yezi dengan semangat di dalam hatinya dia sangat senang mempunyai seorang mertua yang sangat baik dan cantik. Tidak seperti anaknya yang kasar dan arogan. Yezi yang sedang fokus mengaduk bahan tepung di kagetkan dengan tangan seseorang yang memeluknya dari belakang.
"Yaaak apa-apan ini," kesal Yezi menolehkan wajahnya ke samping. Tapi sialnya Kenan yang tidak punya malu langsung melumat bibirnya di depan Mommynya.
Asyana dan dua orang pelayan membuka mulutnya lebar dengan tingkah anak bosnya itu yang sangat tidak tahu tempat.
"Kenan apa-apaan sih kamu ini tidak punya malu dasar!" omel Asyana kepada Kenan.
Bukannya takut tapi Kenan malah mengangkat tubuh Yezi lalu menggendongnya pergi meninggalkan Asyana yang meneriakinya. Selama dalam perjalannya ke kamar Yezi memukul-mukul d**a bidang dan wajah Kenan. Kenan yang kesal mengancam Yezi akan melemparnya dari lantai atas sampai bawah. Yezi yang panik langsung merangkul leher Kenan dengan kuat.
Sampai di kamar Kenan melempar Yezi ke tempat tidur.
"Yaaak... apa mau mu sih!" bentak Yezi.