***
"Antar aku dulu ke apartemen," perintah Jesslyn dengan tegas pada supir di depan.
Supir itu menoleh ke arah Jesslyn dan kemudian melirik ke kaca spion. Wajahnya mencerminkan kebingungan yang jelas, terlihat dia sedang berada dalam dilema antara menuruti perintah dari gadis tuannya atau tuannya sendiri. Kesulitan dalam memutuskan terpancar dari ekspresinya yang bingung.
“Langsung ke mansion!” sang Mafia membuka suara dengan tegas, memberikan perintah yang tak terbantahkan kepada supirnya.
“Baik tuan,” sahut supir tersebut dengan patuh.
Gerald memiringkan kepala ke samping kanan, menemukan Jesslyn tengah menatap tajam padanya. “Sudah malam, saatnya kita istirahat. Jadi berhentilah memberontak,” ucapnya pada gadis tersebut.
“Besok pagi, setelah kau bangun, sebaiknya kau baca lagi is
