***
Di bawah guyuran air shower yang mengalir lembut membasahi sekujur tubuhnya, Jesslyn menengadahkan wajah sambil menutup kedua matanya dengan erat.
‘Tidak munafik, aku sungguh menikmatinya,’ bisiknya dalam hati sambil terkekeh pelan. ‘Namun, meskipun semua ini begitu menyenangkan, kenyataannya tidak semudah itu baginya untuk mendapatkan apa yang diinginkan.’
‘Terlalu banyak kesalahan yang telah dia lakukan,’ pikir Jesslyn sambil membiarkan air shower menyegarkan dirinya. ‘Dia telah menjebakku dengan fitnah bahwa aku menggelapkan dana di perusahaannya. Itu sungguh memalukan. Dengan kata lain, dia menuduhku mencuri.’
‘Aku yakin sekali bahwa semua ini hanyalah tipu muslihatnya,’ pikir Jesslyn. ‘Dan sialnya, semua rencananya berjalan begitu mulus tanpa aku bisa menghindarinya.’
‘Terle
