bab14

706 Words

Crap. Ngerti enggak rasanya kalau amarah itu udah di ubun-ubun dan yang pengin lo lakukan cuma nonjok orang tapi realitanya cuma bisa ninju dinding kamar? Gue tadi hampir kebablasan waktu sampai indekos dan Dika nyambut gue dengan muka bloon bangun tidur. Katanya mau ke kamar mandi, tapi pas lihat muka gue yang mungkin udah nggak kebentuk, dia langsung ngucek mata dan istigfar. Dia kira gue setan kali ya. Dan, hal yang bikin tambah kesal lagi adalah sekarang, tulisan di layar hape yang rasanya pengin gue telan detik ini juga. Ratu Gue: Makasih. Makasih karena menjadi Bima yang berbeda. Gue pikir gue sama kayak cewek-cewek lo sebelumnya. Ratu Gue: Gue boleh mengasumsikan kalau penolakan lo tadi karena cinta? "Menurut lo!" Gue menendang bantal sampai melanting ke pintu. "Kalau nuruti b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD