Raisa pun malam ini pulang ditemani oleh Pak Marno, Bi Marni dan kedua temannya Lini dan Ayu. Dimana keluarga Raisa? Mereka semua sudah pergi masing-masing dan tak akan lagi memperhatikan Raisa lagi. Bagi mereka Raisa hanya lah sebuah kesalahan.
"Ehh Pak Marno mampir di nasi goreng depan dong pingin bangett" ujar Raisa itu.
"Ya ampun Sa lo baru aja boleh pulang loh. Giamna sih lo tuh ih" ujar Lini pada Raisa.
"Ya gimana dong, gua pengen banget sih. Abisnya keliatan enak gitu, please" ujar Raisa.
"Ya udah deh Pak mampir aja Pak tapi di makan di rumah aja Pak" ujar Ayu. Dan akhirnya mereka pun menunggu di mobil sementara Pak Marno memesn nasi goreng. Raisa sangat senang sekali karena ia bisa makan nasi goreng keinginannya itu.
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya Pak Marno pun masuk juga ke dalam mobil dengan membawa satu kantong plastik yang berisi beberapa nasi goreng. Setelah itu Pak Marno pun membawa mobilnya itu menuju ke rumah Raisa. Dan akhirnya mereka semua pun sampai juga di rumah Raisa. Lini dan Ayu juga akan menginap malam ini.
"Sebentar ya Mba, Bibi ambilkan dulu piring. Mba Raisa, Mba Ayu, sama Mba Lini tunggu di sini aja yaa" ujar Bi Marni dan akhirnya Bi Marni pun pergi ke dapur rumahnya iyu.
"Iya Bi, sekalian ambilin es milo ya Bi di kulkas heheh" ujar Raisa pada Bi Marni.
Dan akhirnya Bi Marni pun pergi ke dapur. Ia mengambil piring dan juga minuman yang tadi diminta oleh Raisa itu. Akhirnya setelah mendapatkan minuman dan piring, Bi Marni pun langsung kembali lagi ke ruang TV rumah Raisa itu. Dan Bi Marni pun akhirnya memberikan minuman, piring, sendok, dan garpu itu pada Raisa dan temannya.
"Makasih ya Bi heheh. Bibi sama Pak Marno jangan lupa makan juga ya" ujar Lini.
"Siapp Mba, kalo gitu bibi permisi dulu ya. Selamat menikmati" ujar Bi Marni. Setelah itu Bi Marni pun akhirnya pergi meninggalkan mereka semua. Dan Raisa, Lini, Ayu pun buru-buru membuka nasi goreng mereka itu dan memakannya dengan sangat nikmat.
"Anjirr tuh kan. Ini emang nasi goreng ter enak sepanjang masa" ujar Raisa dengan wajah yang sangat berseri-seri. Sementara Lini dan Ayu pun mereka juga setuju akan hal yang di katakan oleh Raisa itu. Nasi goreng ini emmamglah nasi goreng yang sangat enak. Selain itu juga nasi goreng ini memiliki rada yang beda dari yang lainnya.
Mereka pun membahas tentang nasi goreng itu. Sampai akhirnya mereka pun selesai makan. Setelah itu mereka mengobrol lagi, dan tak lama kemudian karena memang sudah malam dan mereka sudah mengantuk, mereka pun akhirnya tidur juga.
Pagi harinya, Raisa, Lini, dan Ayu pun bangun. Mereka langsung mandi dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Sebenarnya antara Pak Marno, Bi Marni, Lini dan Ayu mereka semua ingin mencegah Raisa untuk berangkat ke sekolah, karena ia masih harus istirahat lagi. Namun apa lah daya mereka. Mereka tidak bisa mencegah Raisa itu.
Akhirnya saat ini pun mereka berangkat bersama. Setelah tadi mereka sarapan bersama.
"Aduh gua beneran ga sabar deh pengen ketemu sama Gilang hehehe" ujar Raisa bahagia. Jika hal itu mengenai Gilang, Raisa memang selalu bahagia membahasnya.
"Ckckc bener-bener ya lo bucinnya Gilang banget sih lo tuh Sa. Tuh liat si Raka woy dia suka banget sama lo l, bucinnya lo. Tapi lo ga pernah liat dia. Astaga gua ikut sedih sama nasibnya Raka weh. Menyedihkan sekali" ujar Lini pada mereka berdua itu.
"Ya kalo lini kuy sedih mending lo yang sama Raka aja Lin wkwkw" ujar Raisa tertawa.
Mereka pun masih bercanda dan tertawa sampai akhirnya mereka pun sampai juga di sekolah mereka. Mereka pun turun dari mobil dan akhirnya masuk ke sekolah. Sesampainya di koridor mereka bertemu dengan Gilang dan teman-temannya. Awalnya Raisa senang karena pagi-paginsudah bertemu dengan Gilang, tapi kesenangan nya itu menjadi luntur ketika ia mendapati di sisi mereka ada Sahara. Raisa sangat cemburu.
Ia pun ngambek dan akhirnya Raisa tidak jadi menyapa Gilang itu. Ia pun saat ini langsung pergi ke kelasnya. Membuat kedua temannya bingung, begitupun juga dengan Gilang dan teman-temannya itu. Mereka semua bingung dengan hal itu.
"Kenapa tuh Lang si Raisa? Ga biasanya banget tuh dia langsung nyelonong ke kelas padahal dia dah liat lo ada disini. Lo bilang apa kemarin waktu jenguk dia weh? Wahh jangan-jangan dia mau berhenti tuh ngejar-ngejar lo Lang. Tapi ya bagus sih kalo itu beneran kejadian. Lo ga perlu uring-uringan tiap hari lagi kan" ujar Reza pada Gilang.
"Bisa aja dia ga uring-uringan. Tapi bisa aja Gilang tambah uring-uringan karena dia udah merasa kehilangan Raisa" ujar Abyan mengikuti obrolan mereka itu.
"Ah tapi gua ga yakin sih kalo Raisa berhenti gini aja. Mungkin dia masih agak pusing kali ya karna dia juga abis masuk RS kan. Masih agak-agak capek kayaknya. Jadi dia ga ngindahin lo yang ada di sini Lang. Ga usah di pikirin lah Lang. Nanti atau besok juga dia bakalan biasa lagi kok gua yakin Lang" ujar Danu kepada mereka semua itu.
"Lagian juga siapa yang mikirin dia. Mau dia gimana juga ga peduli gua" ujar Gilang.
Mereka pun saat ini masuk ke kelas mereka juga. Raisa masih diam saja meskipun ia juga melihat Gilang yang juga masuk ke kelas. Tapi mereka pun masih diam saja tak menghiraukan segalanya. Mereka pun masih diam saja, dan akhirnya memulai pelajaran.
Saat ini sedang istirahat. Semua siswa banyak yang pergi ke kantin. Termasuk dengan Gilang. Mulai dari sini, Raisa sudah mulai mendekati Gilang lagi. Yang mana hal itu membuat teman-temannya dari Gilang sangat merasa terganggu sekali akan hal itu.
"Lah lo ngapain woy deketin Gilang lagi. Gua kira tadi lo udah berhenti deketin dia. Kan kita juga seneng kalo lo ga deketin Gilang. Abisnya lo berisik" ujar Reza pada Raisa. Saat ini mereka semua pun berada di kantin dan duduk di meja yang sama.
"Yee apa sih lo Za. Iri bilang bos. Diem aja napa lo tuh" ujar Raisa kepada Reza itu.
"Gilang kamu mau makan apa? Biar aku pesenin hehehe" ujar Raisa kepada Gilang.
"Gua dah pesen" jawab Gilang sangat singkat sekali. Raisa pun terus mencoba mengajak berbicara Gilang. Ia akan terus berusaha samapi nanti Gilang terbiasa.
"Gilang, makasih ya kemarin udah jengukin gua hehehe. Btw buah sama coklatnya udah gua makan loh. Coklatnya juga enak banget. Lo tau banget sih coklat kesukaan gua. Sampe sekarang juga bungkus coklatnya ga gua buang loh. Soalnya itu coklat dari lo hehheeh. Ga tega gua buat buangnya" jawab Raisa bercerita pada Gilang itu.
"Astaga, bener-bener ya lo ngapain lo nyamperin kotak coklat woy. Lo bener-bener udah obsesed banget deh sama Gilang. Lo gila kali ya" yuar Reza asal ceplos seperti biasa.
"Za, udah. Gua ga mau disini ada ribut-ribut. Dah lo makan aja. Lo juga Sa, kalo mau disini jangan banyak omong. Makan aja" Ujar Gilang pada Raisa dang juga Reza. Mereka berdua pun akhirnya diam saja karena Gilang yang seperti nya hampir marah itu.
Mereka pun akhirnya makan bersama saat itu. Namun di tengah-tengah mereka makan, Raisa yang mumpung memiliki waktu bersama dengan Gilang itu ingin menanyakan tentang tugas kelompok antara Gilang dan dirinya itu yang belum dikerjakan.
"Oh iya Lang, soal tugas kelompok di kerjainnya di rumah lo aja ya. Nanti bisa kan, gua nanti ke sana dianter Pak Marno kok lo tenang aja. Gua ga bakalan nyusahin lo sumpah deh" ujar Raisa kepada Gilang sembari ia meyakinkan Gilang dengan ucapannya iyu.
"Iya, nanti habis sekolah langsung aja" Ujar Gilang kepada Raisa. Raisa pun tentu saja sangat senang sekali dengan keputusan dari Gilang itu. Ia sangat bahagia sekali.
Di kelas saat pembelajaran berlangsung, Raisa tidak sabar menunggu waktu pulang. Entah mengapa Raisa ingin sekali pergi ke rumah Gilang, kali aja ia akan bertemu dengan orang tua Gilang dan bisa berkenalan dengan orang tua Gilang. Ia akan senang.
Dan akhir nya saat yang di tunggu oleh Raisa itu pun datang juga. Raisa mengikuti mobil Gilang dari belakang. Sementara ia naik mobil bersama dengan Pak Marno. Ia masih mengikuti sampai akhirnya mereka pun sampai juga dirumah Gilang.
Raisa pun langsung turun dan ia mendekati Gilang yang baru turun juga dari mobilnya itu. Mereka berdua pun masuk ke dalam rumah Gilang dengan Gilang di depan.
"Ma, Gilang pulang Mah" ujar Gilang dan tak lama kemudian Mama nya turun.
"Eh Gilang udah pulang. Eh siapa ini cantik banget kamu" ujar Mama Gilang ke Raisa.
"Aduh makasih tante, Caca jadi malu hehehe. Nama Caca, Raisa tan, bisa di panggil Caca atau Raisa. Caca temennya Gilang hehehe" ujar Raisa kepada Mama Gilang.
"Iya, panggil aja Mama ya jangan Tante. Semuanya teman Gilang panggil Mama juga kok hehehe. Kamu duduk ya Caca cantik. Tunggu Gilang ya lagi mau ganti baju kayaknya. Kalian mau ngerjain tugas ya? Tadi Gilang udah bilang sama Mama" ujar Mama Gilang yang membuat Raisa snagat senang sekali. Karena ia bisa memanggik Mama Gilang dengan sebutan Mama juga. Rasanya Raisa senang sekali hari ini.
"Iya Mah hehheeh, ada tugas kelompok baru bisa ngerjain sekarang karena kemarin Raisa baru aja di opname di rumah sakit" ujar Raisa bercerita pada Mama Gilang.
"Ohh jadi kemarin Gilang itu pergi ke rumah sakit jengukin kamu ya. Ga biasanya loh Gilang itu pergi jenguk temennya sendiri. Biasanya ia bareng sekelas atau kalo ga dia bareng Abyan, Reza, sama Danu. Tapi kemarin sendiri heheh" ujar Mama Gilang membuat Raisa tambah senang karena itu artinya Raisa spesial bagi Gilang.
Kemudian Bibi datang membawakan makanan dan minuman. Tak lama setelah itu Gilang datang dari atas sudah dengan pakaian rumahnya dia. Melihat Gilang yang sudah bergantui kaos itu pun membuat Raisa semakin melihat Gilang dengan tatapan yang sangat senang. Ia tidak tahu jika ketampanan Gilang akan meningkat seperti ini.
"Ya udah ya kalian kerjain kelompok dulu. Ini jangan lupa di makan sama di minum ya. Kalo kurang nanti minta aja sama Bibi. Mama mau pergi dulu, ada undangan hehehe. Have fun ya kalian berdua" ujar Mama Gilang yang dijawab mereka itu.
Saat ini Gilang dan Raisa pun sedang makan dan minum, sembari mereka mengerjakan tugas nya mereka juga dengan penuh fokus itu.