“Mau sampai kapan kamu main-main Darel?” Darel kembali berdecak entah sudah berapa kali ia harus berdecak saat Papanya memulai obrolan keduanya. “Kenapa kamu diam aja? Jawab Papa Darel!” Darel bangkit berdiri dan menatap Emery Papanya dengan kesal. “Kenapa sih Papa terus maksa aku untuk melakukan hal yang aku nggak suka. Aku itu masih muda Pa, mau seneng-seneng dululah. Aku nggak mau ngurus perusahaan Papa sekarang, aku mau menikmati masa muda dulu. Papa kayak nggak pernah muda aja.” “Papa dulu waktu muda nggak ngebangkang kayak kamu gini. Papa nurut waktu Opa nyuruh Papa belajar, tapi kamu mala kabur-kaburan. Menghabiskan uang gitu aja, senang-senang diluar dengan bebas.” Darel menggaruk kepalanya dengan kesal. “Itu salah Papa yang nggak nikmatin masa muda. Sekarang aku masih mau nikm