Maevea terjaga dengan tubuh yang sakit di mana-mana. Wanita itu melihat ke sekelilingnya, tapi dia tidak menemukan keberadaan suaminya. Apakah dia sudah berangkat bekerja? Maevea mengerutkan keningnya. Wanita itu melihat ke arah jam di dinding, ini masih pukul tujuh pagi. Rael seharusnya belum pergi bekerja. Dia turun dari ranjang, hendak melangkah menuju ke kamar mandi, tapi bagian bawah tubuhnya terasa sedikit perih ketika bergesekan. Sekarang Maevea baru ingat untuk menyalahkan Rael. Pria itu benar-benar terlalu bersemangat semalam. Tepat saat Maevea hendak meneruskan langkahnya, pintu terbuka. Wanita itu segera mengalihkan pandangannya. Suami yang dia cari terlihat di sana. “Apakah sakit?” Rael mendekati Maevea. Ada sedikit rasa bersalah yang tampak di matanya. Maevea mengerucu