Part 29

1669 Words

Setelah selesai melaksanakan ibadah shalat dzuhur. Gegas aku kembali ke rumah sakit karena tidak tega meninggalkan Raihan bersama orang lain. Aku ini ibunya, orang yang paling dia butuhkan selama dia terbaring koma seperti ini.   ***   Menggengam knop pintu, memutarnya perlahan sambil mengucapkan salam. Langkahku terhenti ketika melihat Gus Azmi sedang berbaring di lantai beralaskan tikar dan berbantal lengan. Aku pun memutuskan untuk menunggu di luar, karena tidak mau mengganggu istirahat guru ngaji anakku.    "Loh, Nduk. Kok kamu malah duduk di sini sendirian?" sapa Nyai Hanifah yang sepertinya baru datang dari apotek, sebab dia menenteng plastik obat-obatan di tangan kanannya.   "Iya, Ummi. Di dalam ada Gus Azmi. Makanya saya nunggu di sini," jawabku seraya melengkungkan bibir.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD