Aldi sudah sangat pusing, kepala berkurang-kunang. Sesaat saja pandangan Aldi mulai gelap dan dia terjatuh di lantai. Lastri dan Salman terdengar panik. Dia takut terjadi sesuatu dengan Aldi. Lastri mengambil minyak kayu putih, dioleskannya ke hidung Aldi. Namun, Aldi tidak kunjung sadar. Handoko langsung membantu Aldi membopong Aldi ke kamar bekas milik Aldi. "Bu, telfon Nisa!" perintah Handoko. Namun, Lastri bergeming, dia enggan menelfon Anisa. Terpaksa Handoko membangunkan Aldi terlebih dahulu. Tidak berapa lama, Aldi bangun. Dia membuka matanya, kepalanya masih pusing. "Kita ke dokter ya," ucap Handoko. Aldi menggeleng, dia tidak mau jika dj rawat di rumah sakit. "Antarkan saya pulang, Pak. Anisa pasti sudah menungguku," kata Aldi. "Tunggu setelah magrib, Bapak akan antar kamu,"