Freya hampir tak percaya dengan dunia yang begitu sempit ini. Bisa- bisanya ia bertemu lagi dengan pria yang menghancurkan masa depannya. Bahkan jika bisa, ia tak ingin melihatnya lagi. Hanya dengan melihatnya saja membuat sesak yang begitu besar pada rongga dadanya. Seakan nafasnya berhenti begitu saja didepannya, membuatnya tampak begitu lemah didepan monster itu. “Aku harap kamu gak main- main dengan pertunangan kita atau aku akan memutuskan hubungan kerja sama dengan perusahaan kakek kamu. Perusahaan kamu tanpa aku, kalian bisa apa?” Sabian tersenyum miring dengan keangkuhannya. Memang perusahaannya banyak berjasa dengan perusahaan milik keluarga Freya, membuatnya dapat melakukan apa saja dengan tunangannya ini. “Aku tau,” “Harusnya kamu bersyukur jadi calon istri aku. Banyak yang m