"Kamu minta aku beli pembalut, Na?" desis Keen tak percaya. Ia sampai mendekat ke daun pintu. "Iyah, cepet beliin gih!" ancam Una, sebenarnya ia malu. Tapi disini tak ada orang yang bisa ia mintai tolong kali ini selain Keen. Karena Ibunya yang tadi ijin pergi ada acara hajatan tetangga --- Keen sudah sampai di mini market dekat rumah Una. Ia hanya berputar, sesekali memperhatikan saat seorang wanita terlihat memilih pembalutnya. "Duuh... Kenapa tadi aku gak tanya Una mau model yang kayak gimana, dan kenapa juga ada banyak ukurannya. Emang apa bedanya?" gerutu Keen dalam hati. Sebenarnya mulutnya ingin bertanya tapi gensi masih merajai otaknya. Ia melirik ke tangan wanita itu. 'Ohh.. Yang itu'bathinnya bermonolog. Ia mendekat ke rak berisikan berbagai macam pembalut. Tangannya langsun