bc

365 HARI MENJADI ISTRI

book_age18+
12
FOLLOW
1K
READ
revenge
dark
BE
tragedy
like
intro-logo
Blurb

Alea dipaksa oleh orang tuanya untuk menjadi pengantin, menggantikan adiknya yang kabur sesaat acara akad mau dilakasanakan.

Marah? Tentu saja Alea marah namun ia tak punya kuasa untuk itu.

Dalam hitungan jam Alea sudah berganti status menjadi Ms. Al Mubaraq. Pria yag seharusnya menjadi adik iparnya kini beralih menjadi suaminya.

Kehidupan pernikahan yang Alea pikir akan harmonis dengan pria yang ia cintai dan menicntainya kini hanya menjadi angan-anganya saja apalagi ditambah Revan yang tiba-tiba memberikannya surat kontrak nikah selama 365 hari kedepan.

Lalu bagaimana kehidupan pernikahan keduanya? Apakah kontrak 365 hari kedepan akan berjalan sesuai mestinya atau malah berganti haluan menjadi selamanya? Mari lanjut dibaca.

chap-preview
Free preview
Pernikahan menutupi AIB
"SAH" Ucap serempak dua orang saksi di acara akad Revan dan juga Alea, acara yang seharusnya Alea hanya sebagai keluarga pengantin pihak perempuan kini berubah menjadi pengantin duduk disamping Revan sang adik ipar yang sekarang sudah sah menjadi suaminya. Jujur Alea marah, ia tak bisa menerima pernikahan dadakan ini. Namun apa daya ia tak bisa menolak kalau Papa dan Mamanya sudah berikrar. Pada detik itu pula ia harus melakukannya seolah kata Tidak menghilang dalam kamus hidupnya ketika menyangkut pada orang tuanya. Acara yang sebelumnya tertunda sampai satu jam lamanya kini sudah kembali lancar. Alea dan Revan, dua pasang suami istri baru itu kini sedang duduk bersanding di kursi yang disediakan. Akad yang Alea pikir berjalan singkat ternyata memakan waktu sampai 8 jam lamanya. Sudah dipastikan bahwa Alea kelelahan ditambah semalam ia dipaksa bergadang oleh orang tuanya demi menyiapkan acara hari ini untuk Maurren adiknya yang ternyata berbalik menjadi acaranya sendiri. Walau begitu Alea sama sekali tak mengeluh. Ia tak henti hentinya tersenyum meski semuanya tak tulus dari hatinya, Alea memilih tak egois cukup adiknya yang membuat kesalahan fatal pagi ini. Pukul menunjukkan jam 5 Sore, semua tamu dan keluarga sudah berbondong-bondong meninggalkan rumah orang tua Alea dimana acara akad itu diadakan. Dan kini tinggallah keluarga inti dari Alea dan juga Revan, mereka kini sedang duduk di sebuah meja bundar yang tadinya sebagai tempat untuk para tamu duduk. "Saya akan bawa dia pulang bersama saya" ujar Revan, lantas membuat semua orang kini berfokus padanya tak terkecuali Alea yang duduk disampingnya. "Dimana kamu akan tinggal Van?" Papa Revan bersuara. "Apart" Jawab Revan singkat setelahnya ia berdiri. "Kamu mau kemana nak?" Riska, Mamanya Revan yang lagi membuka suara karena pergerakan dari anaknya. "Pulang" ujar Revan, kemudian langsung berlalu dari keluarga Alea dengan wajah yang masih menyimpan emosi. Alea yang duduk tak jauh dari Revan lantas ikut berdiri ia mau tidak mau Alea harus menuruti keingina pria yang sekarang sudah sah menjadi suaminya itu. Sebelumnya Alea berpamitan terlebih dahulu keapada orang tuanya, kemudian berlari menuju mobil yang ditumpangi oleh Revan di dalamnya. "Maaf, boleh aku masuk?" Revan hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Alea, tapi Alea langsung masuk dengan berhati-hati ke dalam mobil itu. Hampir satu jam perjalanan, akhirnya mobil itu berhenti pada sebuah bangunan tinggi menjulang yang orang-orang kebanyakan menyebutnya apartemen namun bagi Alea itu sama seperti rumah susun biasa ia temui. Tanpa berucap apa-apa, Revan langsung turun dari mobil. Hal itu membuat Alea kelimpungan mengejarnya ditambah kini ia masih memakai gaun pernikahannya ralat gaun Maurren dan ia terpaksa memakainya karena pernikahan dadakan pagi tadi, Alea bergerak cepat kala Revan sudah mulai masuk ke dalam lift jika ia telat sedetik saja bisa dipastikan pria itu pasti meninggalkannya dan itu tambah merepotkannya karena dia sama sekali tidak tahu nomor apartemen milik Revan. Ting.. Lift terbuka. Revan lantas keluar terlebih dahulu dan diikuti oleh Alea dibelakangnya. Kini mereka sudah berada di depan pintu apartemen milik Revan, pria yang masih memakai tuxedo abu-abu itu kini sedang memencet kata sandi pintunya, sedangkan Alea menunggu di belakangnya. Pintu terbuka, dan seketika terpampang keindahan dari isi Apartemen yang jujur menurut Alea tak begitu besar, walaupun begitu , tapi apartemen ini sangat lah mewah terlihat dari berbagai macam barang-barang mahal yang bertengger di setiap sudut-sudut ruangan. Selain itu, Apartemen ini juga sangat lah nyaman dari kelihatannya. "Jangan banyak gerak!" Peringat Revan pada dirinya. Alea yang diperingatkan begitu hanya mengangguk patuh. "Disini hanya ada satu kamar, gue membelinya untuk gue tinggali bersama adik b******k lo itu! tapi dia berani-beraninya kabur, sialan!" Revan berucap bengis, tetapi Alea hanya diam tidak tahu harus menjawab apa, karena emang adiknya salah kali ini. "Kalau gitu aku tidur dimana?" tanya Alea dengan berhati-hati, dia takut membuat Revan yang sedang emosi bertambah emosi karena pertanyaannya. "Menurut lo dimana?" bukannya menjawab pria itu malah melemparkan pertanyaan kembali pada Alea. "Hm, apa ada gudang yang tak terpakai disini?" "Tidak ada!" "Yaudah aku tidur di sofa aja" Pungkas Alea, tak mungkin kan ia bilang akan tidur sekamar dengan Revan bisa-bisa ia dikira w************n lagi dengan pria itu. "Nggak dengar lo delapan jam yang lalu gue ngomong apa depan bokap lo?!" Dahi Alea mendadak berkerut, "Maksud kamu?" "Makanya kalau ada telinga dan otak itu dipakai yang benar!" "Maaf, tapi aku nggak ngerti" "Dengar ya! Gue tau lo sama gue nikah karena terpaksa tapi gue nggak mau mempermainkan pernikahan gue seperti yang dilakukuin adik sialan lo itu! Dan selama lo jadi istri gue lo harus menjalani kewajiban lo sebagai istri gue sampai gue menceraikan lo!" Ujar Revan mutlak, kemudian dia meninggalkan Alea yang masih terkejut dengan ucapannya. Setelah kepergian Revan, wanita bergaun pengantin itu kini terduduk lemas di sofa yang berada di dekatnya. "Ais gini banget si hidup aku.." Keluhnya sembari menarik narik rambutnya frustasi. Tapi di detik berikutnya ia baru mengingat hal terpenting lain, yaitu ia lupa membawa pakaian ganti. Karena terburu buru mengikuti Revan membuatnya lupa mengemas pakaiannya. Lalu sekarang bagaimana? Apakah dia harus menggunakan gaun pengantin hingga pagi. Sial! Alea sibuk mondar mandir di ruang tamu sambil memikirkan caranya ia mendapatkan pakaian ganti, tetapi tidak satupun caranya yang membantunya. Jika dibeli, Alea tak punya uang. Jika meminta dengan Revan untuk mengantarkannya kerumah mengambil pakaian itu tidaklah mungkin. Alea mendudukkan tubuhnya pada sofa kemudian memukul mukulkan kepalanya sendiri karena sudah melupakan hal speenting itu.. Revan yang baru keluar dari kamar sontak terkejut dengan yang dilakakukan Alea sekarang, bagaimana tidak perempuan itu sudah seperti orang gila. 'Apa dia gila? karena ucapan gue tadi' gumam Revan pelan. Kemudian pria itu mendekat pada Alea. "Ngapain lo?" Dengan tampang mengiba, Alea mendongak kan kepalanya menatap revan yang kini sudah berada di depannya dengan pakaian santai miliknya. Yang membuat Alea semakin sedih jadinya. "Kenapa wajah lo?!" "Karena cepat-cepat kemari, aku jadi lupa berkemas baju aku" Ujar Alea dengan tampang sedihnya yang tak lupa. "Terus lo nyalahin gue?!" Alea mengeleng cepat ia takut Revan salah paham dengan apa yang ia ucapkan, "Bukan gitu maksu-- "Terus mau lo apa?!" Tanya Revan yang tak pernah santai kalau berbicara dengan Alea padahal dulunya ia selalu santun dan ramah pada gadis di depannya ini. Alea tak menjawab ia menjadi takut untuk berbicara jadinya ia sekarang sibuk memilin gaunnya membuat Revan yang berdiri di depannya semakin kesal dibuatnya. "Jangan masuk kamar! lo tidur disini!" Kemudian Revan masuk kedalam kamarnya meninggalkan Alea sendiri di ruang tamu. Sungguh Alea yang malang.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dilamar Janda

read
319.5K
bc

Marriage Aggreement

read
81.3K
bc

TERPERANGKAP DENDAM MASA LALU

read
5.6K
bc

Sang Pewaris

read
53.1K
bc

Scandal Para Ipar

read
694.6K
bc

JANUARI

read
37.3K
bc

Terjerat Cinta Mahasiswa Abadi

read
2.7M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook