"Iya, tentu saja". Bulu kuduk Jenar merinding atas ucapkan Alan. Ya, ia tahu betul bahwa Alan adalah laki-laki dewasa mempunyai pemikiran seperti itu. Justru Jenar semakin berani, menyentuh rahang tegas Alan. Alan merasakan tangan lembut Jenar di permukaan wajahnya. Oh Tuhan, apa yang akan dilakukan wanita cantik ini. Berani sekali tangan lembut itu menyentuh permukaan wajahnya. Ia tidak menolak Jenar melakukan itu. Jemari Jenar perlahan turun mengelus bibir Alan, entahlah ia mungkin sudah seperti w*************a seperti ini, menyentuh seorang laki-laki seperti dirinya. Pikirannya memang sudah gila, menginginkan laki-laki seperti Alan. Jenar mendekatkan wajahnya dan ia mencoba tersenyum. Di kecupnya bibir Alan, hanya sebuah kecupan tepat di bibir laki-laki itu. Sedetik kemudian Jenar la