Robert memejamkan matanya sejenak. Suasana intim yang tadinya tercipta, mendadak lenyap seketika begitu suara nyaring Lily terdengar di luar pintu kamarnya. Bahkan, puncak mungil yang sejak tadi memanggilnya, belum merasakan kehangatan mulutnya dan gigitan kecil yang akan membuat empunya menggelinjang nikmat. Dan miliknya yang ingin bertemu dengan milik Queen pun masih berkedut dan memberontak. Entahlah, mungkin si dia merindukan kehangatan yang pernah Queen berikan sehingga statusnya yang sudah bertahun-tahun tertahan, akhirnya bebas dan sekarang, justru malah kecanduan. Ya, dirinya sangat menginginkan berada di dalam diri Queen yang hangat dan lembut lagi. Nyaris sama sepeti Robert, Queen yang tadinya terlentang pasrah menunggu kenikmatan yang akan Robert berikan, seketika bangkit kem