Aaron meringis sambil berjalan ngangkang menuruni tangga. Bawahnya sakit karena ulah Dita semalam. Dita dengan cuek mendahuluinya turun kebawah dan duduk di meja makan bersama keluarganya.
"Dita!! kamu kok gak nungguin Aaron!! "
tegur Hesti pada anaknya.
"Dia lelet banget ma mana manja lagi anaknya!! " jawab Dita sambil mencomot roti bakarnya. Hesti menampar tangan Dita agar melepaskan rotinya.
"Tunggu Aaron baru kamu boleh makan!! " ucap Hesti galak.
"Mama papa maaf Aaron turunnya lama" ucap Aaron sambil ikut duduk di sebelah Dita.
"Iya tidak apa-apa ayo dimakan nak Aaron. Dita layani suamimu dengan baik jangan sibuk sendiri!! " tegur Hesti dengan ketus.
"Iya ma" jawab Dita malas.
"Selamat pagi kak Aaron" sapa Tiara begitu manis lalu duduk di hadapannya.
"Selamat pagi Tiara" jawab Aaron malu-malu.
Dita memutar bola matanya malas. Dia tak peduli dengan interaksi Tiara dan Aaron. Sepanjang sarapan Aaron dan Tiara curi-curi pandang satu sama lain. Selesai makan Tiara beranjak dari kursinya untuk berangkat kuliah pagi ini.
"Mama papa Tiara berangkat kuliah dulu ya" Tiara mencium tangan mama dan papanya secara bergantian.
"Iya hati-hati di jalan ya sayang" ucap mamanya.
"Tiara biar kakak anterin ya" tawar Aaron. Ini adalah kesempatan mereka untuk berduaan. Aaron ingin menanyakan perasaan Tiara padanya secara langsung.
"Tapi... gimana dengan kak Dita? kalian kan baru menikah? " tanya Tiara pura-pura tak enak.
"Jangan pikirin kakakmu. Aaron tolong anterin Tiara ya" ucap Hesti.
"Iya ma. Aaron pergi dulu ayo Tiara" ajak Aaron. Dita tampak cuek tak peduli dan tetap melanjutkan makannya. Tiara mengekor mengikuti Aaron lalu tersenyum licik pada kakaknya. Dengan sengaja Tiara merangkul lengan Aaron seperti seorang kekasih.
"Ma apa sebaiknya kita batasi kedekatan Tiara dan Aaron? " tanya Hendra tak nyaman melihatnya.
"Papa tenang saja Aaron bukan pria b******k pa. Dia anak baik-baik ya kan Dita? " tanya mamanya.
"Iya" jawab Dita malas.
"Kamu gak cemburu Dit? Aaron kan suamimu? " tanya papa khawatir.
"Nggak pa lagian Dita gak cinta sama Aaron"
"Hemm nanti kamu jatuh cinta beneran sama dia gimana? jangan ngomong gitu. Cinta datang karena terbiasa. " goda papanya.
"Ihh kalo bukan karena paksaan mama mana mau aku nikah sama tuh bencong. Udah ahk Dita pamit kerja dulu ma" Dita beranjak dari kursinya sambil melingkarkan tas selempang di lehernya.
"Tapi kamu kan baru menikah. Apa tidak bisa libur dulu?" tanya mamanya.
"Nggak bisa ma. Aku bukan PNS yang bisa ambil cuti lama" jawab Dita.
"Sebaiknya kamu berhenti kerja saja Dita. Kamu kan cewek masa kerja di bengkel" ucap Hesti. Dia ingin Dita kerja yang normal saja seperti kerja kantoran.
"Emang pekerjaan aku sekarang kenapa ma? kan aku kerja halal. Aku nggak mau kerja yang gak sesuai passion aku. Yasudah aku berangkat dulu" Dita mencium tangan Hesti dan Herman bergantian lalu berangkat kerja menaiki motor besar miliknya.
"Mama jangan paksa Dita jadi orang lain. Dia anaknya baik kok gak aneh-aneh. Kalau dia tomboy dan kerja di bengkel kenapa? " Herman tidak suka saat istrinya selalu menyuruh Dita untuk berhenti bekerja. Baginya kerja apa saja asal halal sudah cukup.
"Tapi pa.. Dita itu cewek. Dia kan bisa kerja yang lebih baik dari kerja di bengkel. Mama malu pa dikatain sama tetangga"
"Anak kita bukan maling atau pengedar narkoba jangan malu ma. Jangan dengerin apa kata tetangga. Kita kan nggak minta makan sama mereka."
"Papa selalu saja manjain Dita liat dia jadi kayak cowok begitu." rajuk Hesti.
"Sudah papa tidak mau dengar lagi. Jangan bahas ini lain kali saat makan" Herman menyudahi makannya dan meninggalkan Hesti sendirian disana.
***
Ulang tahun Dita dan Tiara hanya berselang satu hari. Hesti merencanakan pesta ulang tahun untuk anak-anaknya dirumah. Dita tidak terlalu antusias dengan pesta ini. Mamanya selalu memaksanya untuk dandan dan memakai dress yang tidak dia sukai.
"Ma aku gak mau pakai baju ini" Dita terlihat kurang nyaman saat dipaksa mamanya memakai dress merah yang melekat di tubuhnya.
"Sudah diam!! sini angkat wajahmu mama angkat kasih lipstik biar kamu tambah cantik." Hesti menambahkan lipstik merah di bibir Dita. Dita hanya bisa pasrah dan diam saja karena sudah malas berdebat dengan mamanya.
"Nah sudah ayo keluar acaranya mau dimulai" Dita dan mamanya keluar dari kamar. Di luar sana sudah banyak orang yang hadir di acara pesta ini.
"Dita menantuku!! kamu cantik sekali nak" puji Ajeng sambil memeluk menantu kesayangannya.
"Makasih ma" ucap Dita. Terlihat Aaron sedang sibuk bersama dengan Tiara. Mereka tertawa bersama entah sedang membicarakan apa. Dita heran mana Devan pacarnya Tiara kenapa tidak kelihatan disini.
"Aaron lihat Dita cantik kan dia?! " panggil Ajeng. Aaron menoleh sebentar tapi dia tidak terlalu antusias melihat penampilan Dita. Baginya hanya Tiara wanita tercantik di hadapannya.
"Iya cantik" jawab Aaron seperlunya.
"Ayo sekarang waktunya acara dimulai Dita kamu berdiri di samping Tiara" suruh Hesti. Dita melangkah malas lalu berdiri di samping Tiara. Semua orang menyanyikan lagu ulang tahun untuk mereka berdua. Setelah itu Tiara paling semangat meniup lilin kue ulang tahunnya.Berbeda dengan Dita yang tidak mau meniupnya sama sekali. Para tamu yang hadir bertepuk tangan setelah sesi tiup lilin dilakukan.
Saat sesi potong kue Tiara lebih dulu memberikan kue nya untuk mama dan papanya. Kemudian baru pada Dita dan Aaron. Dita juga melakukan hal yang sama sebagai bentuk formalitas tidak lebih. Dia tidak suka dengan acara seperti ini. Ingin rasanya dia melarikan diri dari situasi ini.
"Nah ini kado dari mama dan papa" Hesti memberikan kado untuk Dita dan Tiara. Tiara membuka kadonya dan terlihat sebuah kunci mobil di dalam kotak kado itu.
"Makasih ya ma pa!! " ucap Tiara begitu senang sambil memeluk kedua orang tuanya. Dita membuka kotak kadonya. Ternyata isinya malah seperangkat make up dari mamanya. Kenapa mama dan papa tidak adil memberikan kado untuknya.
"Nah ini dariku untuk kalian" Aaron memberikan kado untuk Tiara dan Dita. Tiara membuka kadonya dari Aaron ternyata isinya adalah kalung berlian yang sangat indah. Dita juga membuka kotak kadonya dari Aaron. Isinya hanya sebuah ps game.
"Wah kakak makasih ya" Tiara ikut memeluk Aaron di depan mereka.
BRAKKK
Dita langsung menghempaskan kado pemberian kedua orang tuanya dan Aaron karena marah. Bertahun-tahun dia tidak mendapatkan keadilan dan selalu dinomorduakan.
"Dita kamu kenapa?! kenapa kamu menghancurkan kado dari kami?! " tanya Hesti marah.
"Aku tidak butuh!! kalian selalu tidak adil denganku!! kalian tak pernah bertanya apa yang aku suka dan apa yang aku butuhkan!! kalian semua hanya menyayangi Tiara!! aku benci kalian!! " teriak Dita lalu berlari meninggalkan pesta.