Happy Reading.
Maureen senyum-senyum sendiri, mengingat kejadian siang tadi di kantor Rafka. Tidak pernah terbayangkan dalam benaknya jika Rafka akan menciumnya, padahal dia itu anti banget kalau diajak ciuman sama Kendra. Meskipun dulu dia begitu tergila-gila sama Kendra, tetapi Maureen tidak akan pernah mau kalau diajak ciuman. Namun, kalau sama Rafka kenapa Maureen tidak menolak bahkan menikmatinya?
"Ah, sepertinya kau memang jodohku, Rafka!" seru Maureen memegang pipinya yang sudah terasa panas, dia langsung menutup wajahnya dengan bantal karena malu mengingat ciuman siang tadi.
"Kenapa nggak dari dulu aku membuka perasaanku? Malah harus jadi orang t***l yang ngejar-ngejar Kendra sampai cuma dimanfaatin aja," gumam Maureen.
Wanita itu menatap jam dinding dan waktu sudah menunjukkan
