Siapa tau kalian khilaf

2122 Words

Dengan jantung yang masih berdebar-debar, Shanum melangkahkan kakinya menuju pintu. Menggerakkan tangan kanannya secara perlahan untuk menyentuh handle pintu itu dan menekannya turun untuk membuka pintu itu. Kenapa aku jadi gugup gini ya? padahal aku sudah sering bertemu dengan Gavin. Mana ni jantung dari tadi berdetak cepet banget lagi. Shanum di sambut dengan senyuman manis Gavin yang kini tengah berdiri di depan pintunya. Senyuman Gavin membuat jantung Shanum seakan benar-benar ingin loncat keluar. “Hai,” sapa Gavin sambil melambaikan tangannya. Shanum mencoba untuk bersikap normal. Ia menunjukkan senyuman di wajah cantiknya itu. “Masuklah, Fernandes sama Zayn ada di dalam.” Gavin menganggukkan kepalanya, ia mulai masuk ke dalam rumah Shanum, saat Shanum berjalan lebih dulu. Zay

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD