Menggapaimu begitu sulit, mencintaimu sangat melelahkan, dan sekarang mempertahankan dirimu di sisiku pun butuh perjuangan. Sampai kapan kita seperti ini? Aku mungkin tidak akan sanggup bertahan lebih lama lagi. *** Aku tidak sabar ingin memberitahu Anthony dan Alex tentang kehamilan ini. Membayangkan ekspresi wajah mereka membuat aku senang bukan kepalang. Beberapa kali kuhubungi Alex, tapi tak diangkat, panggilanku berlalu begitu saja. Sesibuk itukah Alex sampai menerima panggilanku saja sangat sulit. Aku berusaha sabar walau hati sudah jengkel. Sampai di rumah Anthony menyambutku dengan wajah pucat. Kugendong dia kembali ke kamar. Panasnya kembali naik. Aku panik saat ia mulai menangis. Setelah cek suhu tubuh, benar saja. Panasnya hampir menyentuh 40 derajat. Aku bergegas membawa Ant