24. Harapan Amal "Kalau aku nggak tahu seperti apa sikap Pradana dulu kepada kita, mungkin aku akan mengira jika Pradana menyukaimu, Li." Pradana sudah pergi begitu saja usai memintaku memberikannya KTP dan kartu keluarga yang hanya berisikan namaku, diskusi yang kami lakukan rupanya terlalu lama hingga matahari kini sudah sepenuhnya meninggi. Dalam pandangan kosong mataku melirik barang-barangku yang baru saja dibawa oleh anggota Pradana, selain buku dan pakaian, mungkin yang lainnya akan aku simpan di gudang. Rumah Pradana ini sudah lengkap, bahkan jika aku hanya datang membawa diri saja, rumah ini sudah sangat nyaman untuk aku tinggali. Aku sebenarnya sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada Deret22, aku berharap keluarga Bu Hajjah, Sony dan yang lainnya tidak membuat ulah apal