34

862 Words

TIGA PULUH EMPAT Darius menatap dengan tatapan sayang bercampur dengan tatapan menyesal yang teramat dalam pada wajah lelap cucunya yang terlelap dengan damai di atas pangkuannya setelah memakan dengan lahap makan siangnya. Sepuluh menit yang lalu, perut Darius seakan ingin keluar dari tempatnya di saat ponsel Uti yang merupakan pengasuh cucuhnya ada panggilan masuk, dan yang menelponnya adalah Inne. Tidak hanya Darius yang cemas, dan sedikit takut, gugup? Ya, begitu lah kira-kira perasaan mereka tadi. Athar pun merasakan hal yang sama. Athar sadar setelah ia berkaca dalam kamar mandi mamanya, ternyata ia cukup tak tau malu. Berani sekali dia mengambil Amar tanpa persetujuan Inne, berani sekali ia mengklaim Amar sebagai anaknya. Padahal...ah, kelakuannya sangat memalukan di masa la

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD