28

2204 Words

DUA PULUH DELAPAN Tubuhnya sudah sangat kurus, kedua matanya dalam, dan menghitam. Bulu-bulu diwajahnya tumbuh subur tanpa sempat ia bersihkan sedikit'pun. Haaaaaah Hembusan nafas panjang yang terdengar lelah, dan putus asa, mengalun mengisi ruang kamar mewah yang sepi, dan hening seperti tanpa ada orang, dan mahluk hidup yang menghuninya, padahal dalam kamar mewah, dan luas tersebut di isi oleh sepasang laki-laki, dan perempuan berbeda generasi. Seorang laki-laki tinggi tegap, dengan kedua pipi tirus, baju kusut, dan tak serasi dengan celananya memeriksa, dan meneliti setiap gurat, dan garis wajahnya yang terlihat sangat-sangat menyedihkan saat ini. "Seperi bukan kamu yang berada dalam pantulan cermin itu, Athar."gumamnya dengan tawa getirya. Ya, laki-laki kurus dengan penamp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD