Tidak Terbukti

668 Words

Pagi menjelang, Cantika menunggu Farhan datang untuk menjemput ibunya. Ia sangat emosional dan merasa begitu yakin, bahwa Farhan lah sosok yang selama ini sudah menyentuhnya. "Selamat pagi!" sapa Farhan di muka pintu. "Pagi, Mas," jawab ibunya Cantika sambil tersenyum. Namun pada saat yang bersamaan, Cantika menarik kedua sisi kerah baju yang Farhan kenakan, sekuat tenaga. Hingga tubuh laki-laki itu condong ke depan dan terjatuh. Untuk membuktikan kepada ibu dan membongkar semua kebusukannya, gadis itu membuka paksa baju yang Farhan kenakan, hanya untuk memperlihatkan bekas gigitan semalam. Sayangnya yang terjadi tidak sesuai dengan pikiran Cantika. Kali ini tampaknya ia salah total, bahkan gadis itu tidak bisa melihat bekas goresan sedikit pun, pada kedua tangan Farhan. Cantika

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD