Yara kembali menangis memilukan mengingat wanita tadi. Rasanya sangat sakit melihat kecantikan luar biasa Violet. "Yara, Vio hanya masa laluku. Percayalah aku mencintaimu," bujuk Zeferino agar Istrinya tidak menangis lagi. "Kamu punya hubungan lagi dengannya aku juga tidak peduli!" sungut Yara sembari terisak pilu. Zeferino mengaguk paham. "Kamu butuh istirahat, aku pergi dulu." Zeferino berlalu begitu saja setelah mengatakan itu. Yara tersenyum kecut menatap punggung tegap Zefer. "Zefer!" seru Yara. Hatinya sakit butuh pelukan. Zeferino berbalik lalu mengukir senyum manis, "Ada apa?" "Jika seandainya aku datang di masa lalu bersama Vio, siapa yang kamu pilih?" Yara hanya ingin mendengar jawaban Zeferino. Zeferino mendekat ke arah Yara lalu perlahan menarik Istrinya dalam