Chapter 59 - Pendekatan Tn. Smith

1060 Words
Pintu terbuka dan sosok pria keluar. Ia melambaikan tangannya dan menyapa mereka. Mayda tidak menyangka pria itu datang karena baru minggu lalu ia datang untuk melakukan treatment.  “Smith?” Mayda heran mengapa Smith datang ke salon.   “Ingin melakukan treatment lagi?” Kata Mayda melanjutkan.  “Aku hanya berkunjung saja.” Smith melihat Mayda dan tersenyum. Ia melirik Mr. Pella dan Cat mencoba bersikap polos tak bersalah. Ia memperkenalkan dirinya kepada Cat, karena ini adalah kali pertama mereka bertemu. “Kita bertemu lagi!” Ucap Mr. Pella dengan ramah. Tn. Smith mengharapkan kesempatan agar bisa dipercaya oleh Mr. Pella. Dalam hatinya ia berharap diikutsertakan dalam cerita itu. Tetapi, ia bingung cara memulainya.  “Duduklah!” Ucap Mayda kepada Tn. Smith.  Sambil berjalan duduk, Tn. Smith mengarahkan wajahnya ke sebelah Mr. Pella. Tak ada prasangka dalam hati Mayda. Ia juga tidak akan mengusir Smith karena telah mengganggu pembicaraan mereka.  Mayda berfokus kepada Mr. Pella. Ia tidak menghiraukan Smith yang duduk diam menatap mereka. Ia bertanya kepada Mr. Pella, apakah ia sudah tahu lokasi tempat tinggal Rebel yang baru-baru ini jatuh ke Bumi. Ia tidak ingin upayanya membuat ramuan yang diminta Mr. Pella menjadi sia-sia.  “Aku belum tahu!”  Tn. Smith pura-pura tidak tahu. Ia berkata, “Apakah ada Rebel yang jatuh?” Pundaknya mendekat kepada Mr. Pella dan mencondongkan telinganya. Mayda melihat Smith. Ia terpikir untuk bertanya kepadanya. “Apakah kau tahu dimana rebel-rebel yang baru dicampakkan ke Bumi berada? Baru-baru ini ada banyak rebel yang dijatuhkan ke Bumi!” Mayda berharap besar pada Tn. Smith. Ia punya banyak pengetahuan tentang daerah-daerah di Bumi. “Bukannya di tempat biasa? Jalur pembuangan pemberontak selalu sama kan?” Kata Tn. Smith yang tak mau ambil pusing. Yang dimaksud oleh Tn. Smith adalah kota terlarang. Di atas kota itu ada sebuah portal yang sering terbuka dan tidak terlihat oleh manusia. Portal itu adalah portal yang digunakan untuk membuang penghuni waktu yang sudah diberi hukuman ke Bumi. Mereka adalah penghuni yang memberontak kepada raja. Maka mereka akan dibuang ke bumi, dan kehidupan abadi mereka akan dicabut. Mereka hanya bisa bertahan sebentar di bumi. Portal itu akan tertutup kembali setelah penghuni waktu jatuh ke bumi dan tak akan bisa kembali kedunia waktu.  Kota itu dulunya ramai seperti kota-kota lain. Sebenarnya, tidak ada masalah ketika penghuni waktu yang bersalah dibuang dalam portal tersebut. Tetapi, akibat seorang Rebel yang jahat yang pernah membakar semua rumah manusia yang pernah tinggal di situ, tidak ada lagi penghuni yang menetap disana. Rebel tersebut melampiaskan kekesalannya dengan membakar rumah-rumah manusia, karena tidak diterima dicampakkan ke Bumi. Sejak saat itu, kota tersebut berisi puing-puing rumah yang terbakar dan dijuluki sebagai kota terlarang. Mereka melanjutkan pembicaraan mereka. “Beda. Portal yang dipakai bukan portal yang biasa digunakan.” Ucap Mr. Pella. Karena ia tahu portal yang dibuka raja berada di ruangan kerajaannya, bukan di ruang eksekusi. “Tapi, bukannya tuan dicampakkan bersama dengan mereka? Berarti tempat kami menemukan tuan adalah tempat mereka berada!” Kata Cat yang merasa telah mendapat akar permasalahannya. “Aku tidak melihat ada penghuni lain yang tercampak bersamaku waktu kalian menjemput!” Ucap Mr. Pella mengerutkan jidat.  Cat membenarkan hal itu. Mereka sudah lama menunggu Mr. Pella tetapi mereka tidak menemukan penduduk dunia waktu yang lain yang jatuh dari portal yang sama. “Berarti mereka jatuh di tempat yang lain!” Kata Tn. Smith. Mayda melotot melihat Smith. “Bukankah sudah jelas? Jika tidak ada di situ berarti di tempat lain?” Kata Mayda dan pergi sebentar ke dapur. “Kau benar!” Tn. Smith menyeringai memperhatikan Mayda pergi. Kemudian ia melihat Mr. Pella lagi. “Dimana letak ada terjatuh?” Tanya Tn. Smith lembut dan memiringkan kepalanya. Dengan mengetahui letak Mr. Pella jatuh, ia bisa memprediksi daerah yang mungkin tempat penghuni waktu yang lain terdampar. “Aku lupa, cuma ingat tempat tersebut tandus dan tanahnya berwarna merah. Mungkin Cat tahu namanya!” Jelas Mr. Pella memandang Cat. “Gurun Simpson.” Katanya dengan pasti. “Baiklah, aku akan cari tahu nanti!” Kata Tn. Smith memberikan harapan. Ia harus membuat Mr. Pella percaya padanya. Ini adalah cara yang baik untuk mendekatinya. Mr. Pella melanjutkan topik awal bersama Mayda. Mayda kembali dengan empat gelas teh herbal. Ia menyajikannya di depan mereka. Mr. Pella tampak tertarik untuk mencobanya. Ia ingin merasakan apakah ada rasa lain yang belum pernah dirasakannya selama di bumi. Ia mencicipinya dan berkomentar. “Rasanya ini berbeda!” Mayda tahu bahwa Mr. Pella pasti akan menanyakan hal itu. “Ini teh yang berbeda. Teh ini dinamakan teh herbal atau teh centella. Teh ini berbahan dasar centella, teh hijau, jati Belanda, dan jahe merah. Teh ini akan melindungi organ tubuh kita.” Jelas Mayda. Tn. Smith dan Cat penasaran. Mereka mencobanya dan berkomentar sama dengan Mr. Pella.  “Lumayan!” Ucap Cat selesai menyeruput. “Jadi kapan kau akan mulai membuat ramuan itu?” Tanya Mr. Pella lagi.  Mayda diam dan berpikir. “Semoga aku bisa melakukannya. Tapi, itu tidak bisa dikembalikan jika mereka sudah minumnya! Dan mereka juga akan hidup selama-lamanya!” Jelas Mayda. Tn. Smith menanyakan apa yang sedang mereka bicarakan. Ia pun tahu bahwa Mayda Akan membuat ramuan yang bisa menghapus pembuat keputusan keinginan para Rebel yang baru saja jatuh ke bumi. Ia sebenarnya terkejut tetapi mencoba untuk tidak terlalu mencampuri urusan mereka. Yang terpenting ia sudah tahu apa yang akan dilakukan Mr. Pella kedepan. Mayda membuat kemungkinan lain. “Mereka nantinya akan seperti mesin. Mereka hanya mengandalkan informasi yang sedikit dari tuannya, lalu bekerja berdasarkan hal tersebut. Ini mungkin juga punya efek samping, mereka akan terlihat sempurna, sangat sempurna dibandingkan manusia-manusia yang lain.” Mata Mayda kosong. Dia memikirkan kemungkinan kemungkinan sendiri tanpa mengikutkan pendapat Mr. Pella. “Itu sangat menyeramkan!” Kata Cat. “Aku membutuhkan ramuan itu cepat selesai. Karena sekolah akan selesai hanya dalam beberapa bulan saja! Jika mereka ada, tidak akan sulit untuk mengurus sekolah lagi. Dengan begitu, akan ada yang menyambut murid baru, membersihkan kelas mereka, dan keperluan asrama juga.” Ucap Mr. Pella lagi. Ia benar-benar sudah memikirkan semua. Tn. Smith kemudian tercengang setelah pernyataan tersebut. “Aku juga sedang mencari golongan tua yang akan aku masukan kedalam topless jiwa!” Kata Mr. Pella. Tn. Smith mencoba menenangkan ketakutannya. Mayda memperhatikan gerak-gerik Smith. Ia tahu bahwa Smith merupakan salah satu dari golongan tersebut. Tn. Smith memainkan matanya kepada Mayda agar ia tidak memberitahukan hal tersebut. Tapi sayangnya...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD