Steven sudah selesai mandi. Ia merasa tidak nyaman, kalau tidak mandi setelah dari luar, meski malam tetap mandi. Steven berjalan ke kamar Tiara, niatnya ingin menuntaskan yang tertunda di mobil tadi. Dibuka pintu kamar Tiara, tidak terkunci. Dilihatnya Tiara sudah nyenyak tidur di bawah selimutnya. 'Hhhhh.... Gagal lagi.... Tidak apalah, toh aku sudah bertahan puasa sampai hampir 19 tahun. Sejak ibu Emira meninggal seminggu setelah melahirkan Emira.' Didekati Tiara, dikecupnya rambut, kening, hidung, dan bibir Tiara. Tiara tidak bergerak sedikitpun, tidurnya nyenyak sekali. Steven ke luar dari kamar Tiara, ia kepergok Emira "Ayah?!" Emira menatap ayahnya dengan penuh tanya. "Ssstt ... Tiaranya sudah tidur," kata Steven. "Yaaahhh ... bagaimana bisa cepat punya adik, kalau ngga