Sampai di apartemen, Sakti langsung mandi, sementara Sekar mengganti bajunya, dengan baju tidur pemberian Emira. Begitu ke luar dari dalam kamar mandi, Sakti tersenyum melihat Sekar yang duduk di depan cermin menyisir rambutnya. "Sayang, aku suka melihat kamu pakai baju begini, nanti aku belikan yang banyak, warna warni seperti warna pelangi." Sakti menarik lengan Sekar agar berdiri. "Nggak jadi pengiritan, Ayah?" goda Sekar. "Kamu masih ingat saja, sayang." Sakti mengecup bahu Sekar yang terbuka. Tangannya masuk ke bawah baju tidur Sekar, ia menyentuh gemas salah satu gundukan di d**a Sekar. "Ayaahh!" Sakti mengecup bagian bawah telinga Sekar. Mata Sekar terpejam. "Ayaahh ...." Sakti melepaskan baju tidur Sekar. Sakti mengangkat Sekar ke atas ranjang, bibirnya melumat bibir Sekar,