Tiba di apartemen Sakti. "Ini kamarmu, Sekar, kamu boleh melakukan apa saja di apartemen ini, kecuali di kamarku, dan ruang kerjaku." Sakti meletakan barang bawaan Sekar. "Ya, Ayah." "Kamu lihat-lihat di dapur, barang apa saja yang kamu perlukan untuk memasak, karena selama ini aku tidak pernah makan di sini, apalagi masak. Jadi aku tidak tahu apa-apa soal itu, kalau kamu sudah tau apa saja yang harus kita beli, beritahu aku, aku di ruang kerjaku." Kepala Sekar mengangguk. Setelah melihat-lihat dapur, dan mencatat apa saja yang harus dibeli, Sekar mengetuk ruang kerja Sakti. "Ayah!" panggilnya. Sakti muncul di ambang pintu, Sekar menyerahkan catatannya. "Ayolah kita pergi sekarang, sekalian makan siang," ajak Sakti. Sekar hanya mengangguk. Hatinya merasa senang, karena Sakti meng