Safira, dan Safiq baru saja selesai sholat tarawih berdua. Safiq sholat di bawah, Safira sholat degan duduk di atas ranjang, karena tubuhnya yang masih lemas. Safiq duduk di hadapan Safira. Tangannya menangkup wajah Safira. Wajah Safiq mendekat. Safira menggelengkan kepalanya. "Kenapa?" tanya Safiq. "Fia masih lemas, belum sanggup kalau ditindihin Mas," jawabnya. "Ditindihin?" Safiq mengernyitkan keningnya. "Iya, Mas kalau begituankan sering nindihin Fia." Safiq tertawa lepas. "Siapa yang mau begituan,as cuma mau cium Fia kok." "Enghhh ... biasanya habis dari bibir, pasti turun ke bawah pusar." "Enggak juga aah. Fia saja tuh yang pikirannya omes terus." "Iiihhh, Fia nggak omes ya, Mas tuh yang omes," rajuknya dengan wajah cemberut. "Iya, jangan marah yaa." Safiq memeluk Safi