Tiara melihat wajah Steven penuh darah. Tiara berteriak histeris. "Aay!" "Tiara ... Tiara, Sayang!" Seseorang menepuk pipi Tiara tergeragap bangun, wajah Steven tepat di atas wajahnya. "Aayy ... nggak apa, nggak luka?" Tiara meraba wajah Steven dengan jemari di kedua telapak tangannya. "Kamu mimpi apa, Sayang?" Steven meraih telapak tangan Tiara. Tiara menatap Steven dengan lekat. "Jadi ... cuma mimpi? Alhamdulillah ...." Bagi Tiara, sungguh mimpi itu seperti nyata. Tiara melihat dengan jelas wajah Steven yang penuh darah. "Kamu sepertinya habis maghrib ketiduran, Sayang." Steven merapikan rambut di kening Tiara. Tiara baru teringat, dirinya sedang marah dengan Steven. "Mau apa ke sini, tahu dari mana aku di sini?" Tiara berdiri, lalu menjauhi Steven. Ia berdiri di dekat j