Bab 15

2033 Words

Suara kicauan burung terdengar samar. Lalu, semakin lama suara itu semakin jelas. Vena membuka mata, duduk dengan cepat. Tangannya mengusap keringat yang membanjiri wajahnya. Dadanya naik turun dengan cepat, napasnya berpacu. Mimpi buruk baru saja dialaminya, mimpi buruk kedua. Vena menoleh, menatap cermin besar di sebelah kirinya dengan was-was. Dia takut jika hal yang sama dengan yang terjadi di alam mimpi juga terjadi di dunia nyata. Dia takut jika ada tangan yang menjulur dari dalam cermin kemudian mencekiknya seperti yang terjadi di mimpinya tadi malam. Vena menyibak selimut, menurunkan kaki perlahan dari sisi kanan sambil terus menatap ke arah cermin, kepalanya seolah berputar seratus delapan puluh derajat. Sebenarnya dia takut tangan pucat benar-benar keluar dari dalam cermin, tap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD