Aku, Lean, Waren dan Ares tampak menikmati teh yang disuguhkan disini, teh daun leksa, teh yang sangat nikmat, aku masih ingat saat Lean membuat minuman ini di dapur rumahku, membuatku sedikit kesal karena dapurku yang porak poranda hanya karena ia membuat 'secangkir teh'. Ares dan Lean tampak mengobrol dengan santai, mereka menikmati waktu mereka dengan bercanda gurau satu sama lain, sedangkan aku dan Waren hanya menjadi pendengar yang baik. Mungkin hanya aku, karena tampaknya Waren ikut tertarik dalam pembicaran dua lelaki ini, dan bukannya aku tak tertarik, aku hanya tak mengerti apa yang mereka bicarakan. Sungguh. "Oh ya, Lean ... Rose mengatakan padaku, ia ingin berjalan jalan di kota Farkas" Ares beralih padaku diiringi senyum tipisnya yang kubalas dengan senyuman lebar, setidakn