Erlangga yang baru saja memasuki ruang makan, langsung menatap penampilan istrinya, mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Penampilan Ajeng terlihat sangat rapi membuat Erlangga yakin kalau Ajeng pasti akan pergi, tapi yang menjadi pertanyaannya adalah, kemana Ajeng akan pergi sepagi ini? "Ibu mau kemana? Pagi-pagi sudah rapi?" "Ibu mau arisan Yah, Ayah mau ikut sama Ibu ke tempat arisan?" Erlangga sontak menggeleng. "Enggak mau ah, Ayah kan harus tetap ke kantor," tolaknya secara halus. Pagi ini, Erlangga memang sengaja datang sedikit telat ke kantor karena agenda pagi ini tidak terlalu padat seperti hari-hari sebelumnya, karena itulah ia masih bersantai sampai saat ini. "Tapi Ayah mau kan anterin Ibu ke tempat arisan?" "Mau dong, memang di mana tempat arisannya