Seperti yang sebelumnya Keira katakan, hari ini Keira akan mengajukan surat pengunduran dirinya pada Bu Sesil selaku pimpinan HRD. Kini Keira sudah berdiri di depan pintu ruabgan Bu Sesil. Keira menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan, mencoba menenangkan hatinya yang di landa rasa gugup dan juga cemas. Setelah merasa perasaannya menjadi lebih baik, Keira mengetuk pintu ruangan Bu Sesil sebanyak 3 kali dan begitu mendapat jawaban dari dalam, Keira segera membuka pintu ruangan tersebut, menghampiri Bu Sesil yang sedang sibuk berkutat dengan pekerjaannya. "Selamat siang Bu," sapa Keira ramah. Sesil mendongak, tersenyum saat melihat siapa orang yang baru saja memasuki ruangannya. "Siang Kei, silahkan duduk." Keira menarik sebuah kursi, lalu m