Beberapa hari kemudian.
"Kei bangun." Dengan penuh kelembutan. Ajeng mengguncang pelan bahu Keira tak lupa untuk menyibak selimut yang menutupi hampir seluruh tubuh Keira.
Untung saja pintu kamar Keira tidak terkunci, jadi Ajeng bisa menerobos masuk tanpa harus berteriak atau menggedor-gedor pintu kamar Keira. Keira pun terbangun dari tidurnya, tapi Keira sama sekali tidak berniat untuk beranjak dari tempat tidurnya.
"Jam berapa Bu?" tanya Keira dengan suara serak khas bangun tidur.
"Jam 5 Kei."
"Ih, masih lama Bu."
"Acaranya jam 8 Kei, kita juga butuh waktu untuk siap-siap. Lagipula sudah masuk waktunya Maghrib, ayo bangun." Malam ini adalah malam di mana acara pertunangan Rafa dan Celia di gelar, dan semua keluarga besar
"Ibu, Kei masih ngantuk." Keira kembali m
