Draka Terbang?
603 Words
Posisi mereka saat ini sangat aneh. Noval segera berdiri tegak dibantu Draka yang masih tetap tersenyum dengan mata dinginnya. Suasana terasa dingin. Bulu kuduk Noval merinding.
"Buat kaget aja," ucap Noval jutek.
"Aku merindukanmu," ucap Draka.
"iya rindu...APA?" Noval menatap Draka yang tersenyum.
"Boleh?" tanya Draka.
Apa? Maksudnya boleh apa? Jantung Noval berdebar.
"elo gak lagi nge-halu dan kepala loe gak kejedot pintu kan?" tanya Noval.
Draka tertawa seram.
"Mau ikut aku sebentar?" tawar Draka.
"Nggak deh, hari sudah malem dan mama papa sudah nunggu di dalem. Mama dan papa gak bakal izinin aku keluar malem-malem kayak gini apalagi sama cowok," ucap Noval panjang lebar. "Oke yah... Draka... saya mau masuk dulu sudah mengantuk hari juga sudah mulai gelap."
Noval ingin beranjak pergi tapi Draka sudah ada di depannya.
Kok bisa? Perasaan tadi masih di belakang.
Draka menatap Noval tajam.
"Aku tidak ingin memaksa," geram Draka.
Nyali Noval menciut. Pria ini seperti ingin menerkamnya. Noval gemetar. Draka tersadar.
"Aku tidak ingin membuatmu ketakutan, maaf," ucap Draka melembut.
"Siapa di depan, Val," teriak sebuah suara dari dalam.
"Kalo begitu sampai tengah malam nanti aku akan datang,"ucap Draka. Noval menoleh ke belakang dan dia tidak melihat siluet Draka lagi. Dia merinding dan segera beranjak dari situ.
"Siapa tadi? Kenapa kamu lama sekali?" tanya papa. Noval hanya terdiam tak berani mengatakan apa yang barusan terjadi.
"Bu...bukan siapa-siapa, Pa, Noval ke kamar dulu Pa," ucap Noval berlalu menaiki tangga ke kamarnya.
Dia segera duduk di tempat tidurnya dan mengingat-ingat kejadian yang terjadi barusan. Setiap ada di dekat Draka selalu ada periatiwa-peristiwa aneh terjadi. Noval ingin menghilangkan pemikiran-pemikiran yang tidak masuk akal.
"Lebih baik aku cepat tidur," Noval membaringkan tubuhnya di kasur. berbalik ke kiri dan ke kanan. tapi dia tetap tidak bisa tidur. Oh iya, tadi dia udah tidur di mobil kak Rehan. mungkin karena itu matanya sulit terpejam. Dia duduk kembali dan menyambar ponselnya menghubungi seseorang.
"apa val?" suara di seberang terdengar berat. suara mengantuk.
"udah tidur?" tanya Noval.
"iya kecape'an nonton drakor," jawab Dea.
"bang Rehan dah tidur?" tanya Noval kepo.
"mana gue tau, bang Rehan di kamarnya lah," ucap Dea malas. "telfon aja orangnya."
"Nggak ah...males...gengsi," jawab Noval.
"makan tuh gengsi sampe' nenek-nenek," mereka berdua tertawa.
"Eh...tadi Draka ke sini lho," ucap Noval.
"Siapa? Draka?" tanya Dea semangat dan akhirnya terduduk. "Beruntung banget loe yah."
"Beruntung pala loe," ucap Noval.
"trus dia bilang apa?" tanya Dea.
"Dia, bilang 'aku merindukanmu'", ucap Noval mengulang kata Draka tadi.
"APA?" teriak Dea.
"Berisik Dek," terdengar suara Rehan di seberang.
"rasain loe," Noval tertawa. Dea pun tertawa di seberang.
"trus loe jawab apa?"tanya Dea.
"yah...gue jawab jutek lah," jawab Noval. "udah ada pangeran Rehan ku."
"ya udah kalo gak mau biar sama gue aja," ucap Dea. merekapun tertawa dan menyudahi telponnya.
Ah...gue tetep gak bisa tidur. sebentar lagi jam 12 malam. Draka beneran datang gak yah? gue jadi takut nih jadi merinding. jadi kebelet nih
Noval segera ke toilet. Tanpa dia sadari sepasang mata dari tadi memperhatikannya dari balik jendela. Ketika Noval keluar dari kamar mandi.
tok...tok...tok... terdengar ketukan pintu dari liar jendela. Noval segera menoleh dan kaget melihat Draka yang "Terbang?" Noval nge-halu.
Noval membuka jendelanya dan benar saja pria tampan itu terbang dengan jubah hitamnya. Noval memastikan tidak ada sayap dan baling baling di sekelilingnya. Dia benar-benar terkejut dan merinding. kok bisa?
Draka tersenyum dan mengulurkan tangannya. Mata dinginnya menatap Noval.
"Ayo ikut," ajak Draka.
Ntah ajakan darimana Noval mengikuti Draka. Draka segera memeluk Noval agar tidak jatuh. Mereka begitu dekat. Noval berdebar.
"Sudah siap?" tanya Draka. Noval menggangguk. Draka membawa Noval terbang menjauh dari rumah.
***
pantengin terus yah readers... kasih semangat buat saya. ???
- Writer
