Aynur menutup pintu mobil, ia turun membawa tas keresek yang penuh dengan bahan makanan untuk persediaan beberapa hari ke depan. Hari ini Aynur memutuskan untuk menuruti saran Ziva, sepulang dari kafe ia menyempatkan diri belanja di supermarket. Jika Ihsan hanya pulang pagi dan sore untuk makan, maka sudah selayaknya sebagai seorang istri dirinya harus bisa memberikan yang terbaik untuk sang suami. 'Aku sudah membeli bahan makanan kesukaanmu, Ihsan. Kuharap setelah ini ketegangan di antara kita segera mencair.' Aynur bergumam seraya tersenyum ketika sebuah sepeda motor matic memasuki halaman rumah. Hati Aynur mencelos. Ia tak menyangka Ihsan pulang secepat ini, padahal dia baru saja ingin memasak untuk pria itu. "Kamu sudah pulang, mas?" Aynur memberanikan diri untuk menyapa terlebih