1

1143 Words
Jazlyn tidak tau apa yang salah dengan takdirnya, kenapa harus ada wanita lain dalam kehidupannya yang merebut kebahagiaannya, merebut kasih sayang Ayah dan Ibunya, merebut tunangannya bahkan semua keluarganya kecuali kakeknya. Semua orang membencinya, apa pun yang Jazlyn lakukan selalu salah di mata mereka, Jazlyn selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk mereka, dia bahkan masuk sekolah terbaik di kotanya dengan usahanya sendiri, dia selalu mendapatkan piala tiap tahunnya demi membuat mereka bahagia dan bangga sekolah dan keluarganya. Namun, sayang seribu sayang itu semua tidak berlaku dan berguna untuk keluarganya terutama Ayahnya, Ayahnya menganggap itu menjatuhkan harga diri kakak angkatnya. Bahkan keluarganya menyebut Jazlyn sombong karena memiliki IQ tingkat tinggi. Jazlyn tidak tau apa yang sudah wanita itu mainkan sehingga membuat keluarganya membencinya. Ini semua terjadi pada empat tahun lalu saat Ayahnya pulang membawa seorang gadis malang yang usianya dua tahun diatasnya. Ayahnya bilang bahwa gadis itu hampir di perkosa, dan dia merupakan gadis yatim piatu karena alasan itu membuat keluarganya termasuk aku iba dan berusaha menghiburnya. Mulai dari itu, penderitaan Jazlyn dimulai. Perlahan-lahan kasih sayang Ayah dan Ibunya bahkan neneknya berkurang padanya. Mereka lebih memprioritaskan anak angkatnya dari pada anak kandungnya sendiri. Hanya Kakeknya yang selalu menyayangi dan mendukungnya. "Sudah saatnya kau pergi adik kecilku" Bisik Laura disaat mereka sedang berdua dilantai dasar. Bisikan itu terus menggema di telinganya dan membuat Jazlyn sadar. "Kau wanita jahat" ucap Jazlyn sambil mendorong tubuh kakak angkatnya, eh bukan kakak angkat tapi lebih tepat disebut apa yaa?.. Wanita itu sengaja menjatuhkan tubuhnya dilantai dan mulai menangis. "Aku tau aku hanya anak angkat di keluarga ini dan memang tidak pantas berada di rumah ini. Tapi jika memang kau tidak menyukaiku, aku minta maaf dek, aku juga akan pergi dari rumah ini" Wanita itu dengan sengaja menangis dan sedikit teriak supaya keluarga Anderson mendengar dan menghampirinya. "Apa yang kau lakukan pada kakak mu!!!" Dan benar saja, sesuai rencana wanita ular itu semua keluarganya datang menghampiri mereka. Sang Ibu bahkan dengan cepat langsung menampar Jazlyn dengan sangat keras sehingga darah segar keluar dari sudut bibirnya. Dalam waktu itu juga, dunia seakan berhenti sejenak. Jazlyn kecewa sangat kecewa dan sakit, bukan karena tamparan itu melainkan karena siapa yang melakukannya. Dia tidak akan pernah melupakan kejadian hari ini, sudah bertahun-tahun dan ini adalah hal yang paling menyakitkan dalam hidupnya. "Ibu menampar ku?". tanya Jazlyn lirih. Air matanya tumpah seketika, Jazlyn tidak bisa menahan rasa sakit karena perlakuan Ibunya. Dia bahkan mulai kehilangan moment tentang keluarga dalam hidupnya. "Iya!, Kau memang pantas mendapatkannya. Aku benar-benar menyesal telah melahirkan mu, karena kau berubah menjadi seperti iblis yang sangat mengerikan." ucap Ibunya penuh penekanan Sekali lagi Jazlyn merasakan sakit yang sangat di hatinya. Tembok yang telah di bangun untuk keluarga telah hancur tak tersisa, hanya menyisahkan rasa sakit dan kekecewaan. Mungkin ini akan menjadi sebuah dendang yang berkepanjangan. "Ibu sudah, adek tidak salah Aku yang salah telah masuk di kehidupan kalian. Aku sudah mengambil kasih sayang kalian darinya, Maafkan aku" ucap Laura, ia dengan sengaja menundukkan wajahnya dan menahan Ibu angkatnya supaya tidak menyakiti Jazlyn lagi. Membuat semua orang semakin menyukainya dan semakin membenci Alana. "Tidak sayang, ini bukan salah mu. Sudah jangan nangis lagi". ucap Ibunya lembut. Ucapannya itu membuat figuran sosok Ibu hancur dalam hidup Jazlyn. "Tidak Ibu, jangan membelaku. Lebih baik aku kembali ke kehidupanku yang sebelumnya, aku tidak mau adek membenciku". ucap Laura lagi dengan nada sedramatis mungkin. Ini adalah saat-saat yang ditunggunya, hidup dengan segala kemewahan setelah sekian lama ia mencoba untuk mengusir Jazlyn dari keluarga Anderson. "Jangan bicara seperti itu sayang, kamu tidak akan pergi kemana-mana". Ucap Ibu angkatnya lagi. Setelah mendengar cerita singkat dari sang anak angkat, Sarah ibu dari Jazlyn berjanji bahwa dia akan menyayangi anak angkatnya dan tidak akan membiarkannya hidup menderita. "Ta..Tapi Bu". Laura sengaja menggantung ucapannya untuk menarik lagi perhatian dari keluarga Anderson dan membuat Jazlyn semakin di benci. "Sudah sudah, kamu tidak akan kemana-mana sayang". "Ya benar apa yang dikatakan Ibumu itu, Kau tidak akan pergi. Yang seharusnya pergi itu DIA". Ucap tuan Ludwig menunjuk Jazlyn. Bahkan pria yang ia sebut Ayah pun menatap benci padanya. "Aku tidak akan pernah menganggapnya sebagai perempuan yang pernah aku lahirkan". ucap Sarah. Saat itu juga hidup Jazlyn berubah menjadi gelap, tidak ada kebahagiaan tidak ada warna sama sekali. Sudah tidak ada lagi kepercayaan dan sudah tidak ada lagi kata 'maaf' dalam hidupnya. Dia baru saja berusia delapan belas tahun tapi dia sudah di buang. "Mulai sekarang kau bukan lagi anakku, aku akan mengumumkan pada semua orang bahwa anakku hanya Laura dan kau hanyalah anak angkatku yang tertukar waktu bayi di rumah sakit!!". Wanita yang selama delapan belas tahun ini ia sebut sebagai Ibu sudah membuangnya, lantas apa yang ia harapkan lagi di keluarga ini. Mungkin sebentar lagi Ayahnya akan mengusirnya juga. "CEPAT AMBILKAN AKU SURAT-SURAT KELUARGA, AKU AKAN MENCORET NAMANYA DARI DAFTAR KELUARGA ANDERSON!!. DAN SEMUA YANG ADA DI RUMAH INI TIDAK BOLEH ADA YANG MENYEBUT NAMANYA LAGI MULAI HARI INI!". Laura sangat senang mendengar perkataan Ibu dan Ayah angkatnya itu bahwa Jazlyn sudah tidak termasuk bagian dari keluaga Anderson mulai hari ini. Dan dia sudah resmi menjadi bagian dari keluarga kaya tersebut, hidupnya akan sangat bahagia, dia juga sudah berhasil untuk mendapatkan cinta dari tunangan Jazlyn. Dia ingin segera bebas dari status anak angkat, jadi untuk apa menahan Jazlyn disini lama-lama. "Apa yang sudah aku perbuat Ibu Ayah, aku bahkan selalu menjadi anak yang baik untuk kalian tapi kenapa kalian lebih memilih dia dari pada anak kandungmu sendiri?!!." tanya Jazlyn dengan air mata yang kembali tumpah. Mungkin air matanya tidak berarti lagi disini. "Kamu bukan anakku lagi, dan jangan pernah panggil aku Ibu lagi!!! Kamu sudah berani menyakiti anakku yang berharga ini" bentak Sarah "Dan lihatlah dirimu ini yang gendut dan jelek, tanyakan pada dirimu sendiri apakah kamu masih pantas jadi anakku, Hah!!?." sambungnya lagi. Jazlyn terkesiap mendengar bentakan wanita yang pernah jadi ibunya itu, apakah fisik selalu menjadi penyebab seseorang mendapatkan hinaan, bukankah Tuhan tidak pernah melihat hamba-Nya dari fisiknya, lalu kenapa mantan keluarganya ini melihat dan mengusirnya hanya karena fisiknya. INGAT, MANTAN KELUARGA! Dulu sebelum wanita ular itu masuk di kehidupannya, tubuh Jazlyn sangatlah indah tapi semenjak wanita ular itu masuk ia selalu mencampurkan obat-obatan kedalam makanan maupun minumannya sehingga tubuhnya jadi tidak terkontrol seperti saat ini. "Sudahlah kak, jika aku jadi dirimu mungkin aku sudah bunuh diri dari dulu". ucapan itu keluar dari mulut adik kandungnya sendiri, James. "Menjauhlah dari cucu-cucuku, aku bahkan sangat malu memiliki cucu seperti mu jika aku bawa kamu pergi menemui teman-temanku. Kamu bahkan tidak pantas jadi bagian dari keluarga Anderson." Cemooh itu keluar dari mulut sang nenek. Mungkin ini kesalahan terbesarnya, terlahir dari keluarga kaya raya. Jika Jazlyn bisa memilih dia lebih baik terlahir dari keluarga sederhana namun penuh cinta dan kasih sayang, seperti teman-temannya kebanyakan. Jazlyn tidak munafik, dia merindukan kasih sayang keluarganya seperti sebelum wanita ular itu masuk di kehidupannya. new ig : knririn_
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD