“Sa – saya hanya membantu Anda untuk melepas beberapa kancing kemeja agar tidur Anda nyaman.” Wajah Eve pucat pasi. Yang pernah ia dengar, kalau orang mabuk sering melakukan hal di luar kendali. Apalagi jika mengingat rekam jejak Arnesh selama ini, Eve benar-benar merasa ngeri. “Haus. Saya haus, Eve,” ucap Arnesh pelan.”Haus sekali,” sambungnya. “Kalau begitu, sekarang saya ambilkan air.” Saat Eve hendak beranjak dari duduknya, tiba-tiba tangannya kembali ditahan oleh Arnesh. Wanita itu menatap bingung dan juga was-was. “Jangan kabur.” Eve menggeleng. “Tidak. Saya tidak akan kabur.” Dengan perasaan gugup, Eve berjalan cepat ke dapur untuk mengambil air. Setelah itu, kembali ke kamar menemui Arnesh. Lagi-lagi wanita itu dibuat terkejut dengan apa yang terjadi di dalam sana. Arnesh su