14. Rencana Si Kembar

1010 Words

Sepulang sekolah. "Ayo! Itu taksinya." Alex menarik tangan Axel saat taksi pesanan mereka sampai di depan sekolah. Mereka naik. Namun Axel terlihat cukup ragu. "Alex! Apa ini akan baik-baik saja?" tanyanya. "Tenang saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan." "Lalu bagaimana jika mommy tahu?" Alex melepas tasnya dan menaruhnya di samping. Dia menatap Axel dengan serius. "Bukankah kita sudah merencanakannya? Apa kita akan membiarkan pria jahat itu menindas mommy?!" Axel sejenak berpikir. Tatapan mata anak itu menjadi sedikit berubah. "Kamu benar. Kita harus membalas pria jahat itu." "Itu baru benar," tukas Alex, kemudian menepuk kursi depan bagian penumpang sambil menyodorkan sebuah catatan. "Pak sopir, tolong antar kami ke alamat ini." Sopir pria lima puluhan tahun menatap cat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD