"Terima kasih sudah mengantarku pulang." "Ya. Sama-sama." Hanna mau menutup kembali pintu mobil tapi dia merasa sangat tidak sopan. "Mau mampir sebentar? Akan ku buatkan minuman," tawarnya. "Tidak perlu. Aku bisa membuatnya sendiri setelah sampai di hotel. Tapi Hanna, kamu ada acara tidak, hari sabtu?" Hanna memiringkan kepalanya masih memegang pintu. "Kerja? Sabtu harus kerja, bukan?" Dia merasa sedikit lag saat Rayyan bertanya seperti itu. Rayyan pun tertawa mendengar jawaban Hanna. "Bukan. Maksudku sabtu malam. Kamu ada acara?" "Oh malam. Sepertinya tidak. Kenapa?" tanya Hanna. "Bagaimana jika kamu menemaniku pergi ke pesta?" "Pesta? Aku tidak terbiasa dengan suasana pesta kalangan atas. Aku merasa kurang cocok." Rayyan tampak kecewa. "Aku biasanya pergi dengan sekretarisku