Kereta yang membawa Imdad dan Ibu kepala tiba di halaman sanggar saat sekelompok penyanyi pria sedang berlatih. Mereka turun dari kereta lalu berjalan beriringan melintasi balairung sanggar. Lagu sufi yang berkumandang dari para seniman seolah menyambut kedatangan Imdad. Mereka menyanyikan syair lagu tentang cinta diiringi tabuhan gendang dan akordeon dengan irama sufi yang mengalun gembira. Beberapa penari pria mengenakan baju putih lebar yang mengembang saat mereka berputar. Tangan kiri mereka terangkat dan mereka berputar tanpa henti seakan berputar bersama alam semesta. Pikiran mereka terpusat pada Pencipta karya terhebat di atas sana. Koi bole dariya hai (kaisa kaisa hai isq)(*) Ada yang bilang ini adalah lautan (betapa uniknya cinta) Koi maane sehra hai (kaisa kaisa hai isq) Ada