Sebagaimana air sungai yang jernih dan menyegarkan, dua insan saling tatap dengan bola mata jernih dan saling memberikan sentuhan yang menyegarkan tubuh dan pikiran. Imdad mendekap tubuh telanjang Chandni, mengangkatnya di dalam air sehingga gadis itu terdongak menatap langit. Imdad memainkan lidah di ceruk leher Chandni lalu menjumput tetesan air di tubuh gadis itu dengan bibirnya. Dua tonjolan mungil d**a Chandni pun tidak luput dari sentuhan bibir itu. Imdad lelaki yang kuat dengan nafsu yang kuat, kekuatan isapannya membuat Chandni terpekik lemah dan mendesis menahan sakit. Chandni mengusap rahang Tuan Imdad yang menggelap oleh bakal janggut dan berbisik lirih, “Tuan ... jangan terlalu kuat, rasanya sakit ....” Imdad yang sedang memejam, membuka matanya menatap nanar, lalu kembali m