Seorang gadis semampai berlari memasuki suatu pekarangan rumah mewah yang terletak dikawasan paling mahal di Kota Hongkong ini yaitu Mount Nichloson. Clara memencet bel pintu dan tidak beberapa lama kemudian, seorang wanita dengan bahasa inggris beraksen Asia membuka pintu putih besar itu.
“ Welcome miss Clara. Miss Corine sudah menunggu anda di ruang makan.” Katanya ramah.
“ Terimakah Fergie. Apakah Miss Cindy sudah berangkat ke kantor” Tanya Clara berbasa-basi.
“ Sudah satu jam lalu Miss Cindy berangkat. Sekarang pasti dia sudah tenggelam dengan menandatangani berkas-berkas di kantornya.” Kata Fergie tersenyum .
Fergie adalah asisten rumah tangga Cindy yang sudah bekerja bersama Cindy sejak dia di selamatkan Cindy dan para Cinderella dari rumah majikan sebelumnya yang menyiksanya dengan kejam . Fergie disulut rokok, dipaksa hanya makan satu kali sehari itupun hanya dengan garam dan air .Fergie juga dilecehkan dengan sadis berulang kali sampai dia mencoba bunuh diri dengan menggigit lidahnya, beberapa kali saat itu.
Para Cinderella bisa menolong Fergie, karena diminta bantuan oleh asisten rumah tangga yang bekerja untuk Cindy sebelumnya yaitu Rita yang mengetahui nasib malang Fergie dari komunitas sesama Asisten Rumah Tangga saat berkumpul di Victoria Park setiap hari minggu.
Majikan kejamnya tidak curiga ketika Corine masuk ke apartemen mewahnya dengan menyamar sebagai petugas pembasmi rayap. Saat itu, Corine juga memasang kamera penyadap di meja dan di dinding dekat tempat tidur Fergie, sehingga semua bukti terkumpul saat majikan bejadnya yang merupakan orang terpandang dan kaya raya itu memperkosa Fergie.
Saat itu juga para Cinderella menerobos masuk dan melumpuhkan majikan tersebut. Sang majikan kejam tidak bisa berkutik karena kekejamannya telah terekam semua oleh kamera dan majikannya melepaskan Fergie juga memberinya ganti rugi yang sangat besar. Sejak itu Fergie keluar dari rumah majikannya dan membaktikan dirinya untuk bekerja di rumah Cindy. Fergie tidak mau pulang kembali ke Philipina karena ingin membalas kebaikan Cindy dan teman-temannya.
“ Fergie, jangan melamun. Saya minta kopi ya. ” Kata Clara membuyarkan lamunan Fergie.
“ Baik Miss Clara, maaf saya teringat dulu saat kalian membebaskan saya dari rumah majikan bejad saya yang sangat kejam. Enam bulan di sana , ibarat 60 tahun bagi saya . Setiap hari harus disiksa dengan biadab oleh majikanku yang tak punya hati itu.” Kata Fergie pelan.
“ Jangan diingat lagi Fergie. Sekarang kamu sudah aman. Pelan-pelan pasti bisa terhapus traumamu. Aku juga pernah merasakan trauma seperti itu. Tapi sekarang aku sudah mendingan dan tidak sering lagi terbangun di malam hari dan ber mimpi buruk. Obat yang saya berikan tetap ada kamu konsumsi kan, kalau kamu tidak bisa tidur?” Tanya Clara penuh perhatian.
“ Ada miss. Kalau susah tidur dan gelisah teringat kejadian dulu. Pasti saya konsumsi supaya bisa nyenyak tidur. Terimakasih Miss Clara sudah sangat memperhatikan saya.” Kata Fergie dengan tatapan penuh terimakasih kepada Clara.
“ Tidak usah terimakasih, seperti yang saya katakan, saya juga pernah mengalaminya. Malah lebih parah lagi. Saya sudah hampir menceburkan diri ke laut, untung Miss Cindy menyelamatkan hidupku, memberiku beasiswa dan menyuruhku kuliah sampai S 3 agar aku bisa pulih kembali. Kamu baru 6 bulan disiksa, kalau aku, 6 tahun hidup dalam siksaan keluarga pamanku. Tidak hanya dijadiin pembantu tapi juga dipaksa melayani nafsu anaknya yang menderita kelainan mental. Aku sampai mau muntah teringat hal tersebut. Papa mamaku kalau tahu nasibku selama tinggal di sana pasti sangat sakit hati. Mereka itu keluarga bagiku, pamanku sendiri loh. Keluarga paling dekatku, tapi sanggup melakukan hal keji itu kepadaku. ” Kata Clara dengan suara bergetar.
“ Iya Miss, aku ikut sedih setelah tahu cerita tentang anda dari Miss Corine. Kita semua ini sudah terselamatkan oleh Miss Cindy. Aku sangat berterimakasih padanya, makanya aku akan membaktikan hidupku dengan bekerja sebaik mungkin untuk Miss Cindy. ” Kata Fergie dengan mata berbinar.
“ Iya, saya juga begitu. Cindy lah yang memberi aku penghidupan yang lebih baik sampai sekarang ini.Cindy lah yang telah menghapus semua traumaku dengan menyuruhku kuliah dan menjadi psikiater untuk membantu orang-orang yang mengalami trauma seperti aku. Tanpa Cindy entah apa jadinya hidupku. ” Kata Clara juga dengan mata berbinar penuh terimakasih.
Tiba-tiba dari ruang makan terdengar suara
“ Apa yang kalian bicarakan?”
Ternyata itu Corine yang berpikiran belum ada yang membuka pintu untuk Clara sehingga dia keluar untuk membuka pintu. Ternyata Fergie sudah membukanya dan dua wanita itu sedang mengobrol .
“ Ada apa menyuruhku datang pagi-pagi?” Tanya Clara langsung ke Corine
“ Ada yang mau aku bicarakan ke kamu sekalian mau minta tolong agar ikut aku ke kantor pagi ini. Tadi sekretaris Cindy telepon kalau ada dua orang anggota dari kepolisian yang ingin bertemu Cindy tapi dia tolak. Dan seperti biasanya Cindy menyuruh aku yang menemui mereka. Kamu tahu aku, kalau ketemu dengan anggota kepolisian uda illfeel duluan mengingat kelakukan mereka saat menyidik mamaku dulu yang penuh paksaan dan intimidasi.” Kata Corine dengan suara sinis.
“ Okay. Aku nanti yang akan jadi kameramu dan penenangmu . Aku akan melihat dengan ilmu psikiaterku , apa yang diinginkan para polisi-polisi itu sampai harus ketemu Cindy.” Kata Clara sambil menghempaskan badannya ke kursi makan.”
“ Memang itu keahlianmu. Aku heran, gimana kamu bisa baca karakter seseorang hanya dari memandangnya saja. Kamu bisa tahu pasti kalau orang itu jujur, baik atau jahat hanya memandang dari gerak geriknya dan cara bicaranya saja. Kamu cocoknya jadi dukun tahu.” Kata Corine sambil tersenyum
“ Hahaahahah. Kok jadi dukun?? Aku kan belajar ilmu psikologi, mungkin ada juga bakat bawaan jadi dukun sih. Atau aku buka praktek aja ya , untuk membantu wanita-wanita dalam membaca karakter pria dulu sebelum memutuskan untuk menikah” Kata Clara dengan mata menerawang.
“ Wah.. Bagus idemu. Pasti laku, biar tidak banyak wanita-wanita yang salah pilih pria. Kamu boleh deh beralih profesi . Nanti biar aku kasih tahu Cindy untuk membuka bisnis itu. Aku yakin pasti laku berat. ” Kata Corine dengan semangat.
“ Apa yang mau kamu bicarakan ke aku?’ Tanya Clara sambil menyeruput kopinya
Corine tampak menghela nafas dan ikut menyeruput kopi panasnya.
“ Kamu masih kasih obat penenangkah atau obat tidur ke Cindy?’ Tanyanya langsung.
“ Sudah lama, nggak. Karena kata Cindy dia sudah bisa tidur dengan baik tanpa obat” Jawab Clara.
“ Kamu harus memantau Cindy deh. Aku rasa dia kesulitan tidur lagi sekarang ini. Setiap ada kasus, dia susah tidur dan aku tahu itu kemarin saat lampu kamarnya masih menyala, jadi aku masuk dan melihatnya tidak tidur tapi hanya benggong melihat langit-langit kamar. Lalu aku menemaninya ngobrol sampai dia tenang dan mengantuk , baru aku menuju kamarku sendiri. Tapi kamu tahu sifat Cindy kan? Kalau dia ada kesusahan pasti dia diam saja dan memendamnya sendiri. Aku takut kalau dia tetap tidak bisa tidur setiap hari saat ada atau tidak ada kasuspun dan dia tidak mau membuat kita khawatir sehingga tidak minta obat darimu. Dia pasti memendamnya sendiri dan mencoba untuk tidur dengan membaca buku. Aku liat kamarnya itu uda berubah jadi perpustakaan . Bukunya uda tinggi sampai ke langit-langit. Makanya aku khawatir dan meneleponmu untuk datang pagi ini. Tolong nanti kamu pantau Cindy saat di kantor. Apakah dia benar tidur dan cukup istirahat, atau dia memendam lagi masalahnya sendiri. ” Kata Corine penuh kekhawatiran.
“ Baik, nanti aku akan memantau Cindy. Memang lebih akurat kalau aku memantaunya di kantor. Karena bila dia sudah kurang tidur lama, aku bisa melihat gerak geriknya. Orang yang kurang tidur pasti akan sangat gelisah dan tidak konsentrasi dalam bekerja.” Kata Clara pelan.
Clara sungguh sangat kasihan dengan Cindy . Beban kerjanya memang berat dan Cindy adalah tipe orang yang mempunyai sifat perfeksionis dan penuh tanggung jawab. Pasti susah baginya untuk bisa hidup rileks dan meluangkan waktu untuk dinikmatinya sendiri. Cindy bisa menolong Clara pun karena sifat gila kerjanya. Bayangkan, seorang pimpinan yang turun tangan langsung memantau sendiri di pelabuhan, saat containernya bermasalah karena di sita oleh pihak bea cukai di tengah malam. Cindy saat itu sedang berdiri di ujung pelabuhan ketika dia melihat Clara memanjat jembatan dan bersiap-siap untuk melompat ke dalam lautan demi mengakhiri hidupnya. Cindy berlari sekuat tenaga dan memegangi gaun Clara lalu mengikat Clara dengan syalnya di tiang jembatan sebagai penopang agar Clara tidak jatuh ke laut. Cindy mengeluarkan semua tenaganya untuk menahan Clara sampai bantuan datang. Saat itu mereka berdua yang tidak saling mengenal berpelukan dan menangis haru. Cindy langsung mengatakan kepada pihak polisi kalau Clara itu adiknya, padahal dia baru bertemu Cindy di detik itu . Tanpa ba, bi, bu, be, bo. Cindy ikut ke rumah sakit dan menemani Clara sepanjang malam . Cindy melupakan container bermasalahnya , Cindy melupakan pekerjaannya dan duduk di samping tempat tidur Clara sampai pagi menjelang. Cindy lalu membawa pulang Clara dan menyekolahkannya sampai S 3. Cindy bilang, lupakan semua yang jahat dan belajarlah dengan giat agar kamu bisa bangkit lagi menjadi seorang wanita yang berguna. Begitu baiknya Cindy.Begitu penyayangnya seorang Cindy sampai-sampai Clara tidak bisa berkata apa-apa dan berjanji akan belajar dengan giat dan berhasil menjadi dirinya yang sekarang ini.
Clara tahu sangat susah merubah sifat Cindy yang selalu mementingkan orang lain dibanding dirinya sendiri. Sangat susah untuk menyuruh Cindy lebih rileks dan menikmati hidup. Cindy pasti tidak akan bisa. Tapi Clara sangat ingin, Cindy bisa belajar untuk itu. Berbagi beban dengan orang lain dan menikmati hidup untuk dirinya sendiri. Clara akan perlahan-lahan berbicara ke Cindy dan Clara bersedia membantu Cindy untuk bisa melepas bebannya sedikit demi sedikit dan menikmati hidupnya.
“ Yuk, kita berangkat. ” Kata Corine membuyarkan pemikiran Clara tentang Cindy.
“ Kalau kamu masih susah tidur, Rin?” Tanya Clara sambil memakai seat beltnya . Corine yang sedang menekan push botton mobil Mercedesnya, memandang Clara dan menjawab.
“ Aku sudah lumayan gampang tertidur sekarang. Asal uda capek dan ngantuk aku bakalan tidur nyenyak. Makanya aku memilih olahraga di malam hari biar capek. Sudah ku kasih tahu trik itu ke Cindy dan sudah dicobanya juga, tapi dia tetap susah tidur. Malah katanya tubuhnya yang menjadi lebih capek, membuat otaknya berpikir lebih keras, jadinya lebih susah tidur lagi. Yang bisa buat Cindy tertidur itu ngobrol dengan seseorang. Tapi dia nggak mau ngobrol sama aku terus-terusan, katanya aku juga harus punya kegiatanku sendiri dan nggak wajib harus ngobrol sama Cindy sampai dia tidur. Padahal aku bersedia ngobrol bareng dia sampai dia tertidur tiap hari”
“ Cindy nggak mungkin mau. Dia tipe orang yang tidak mau menyusahkan orang lain dan dia tipe yang lebih baik memendam masalah sendiri daripada membaginya ke orang lain. ” Kata Clara menggeleng-gelengkan kepalanya putus asa.
“ Iya, kamu bantu dia deh. Kasih obat penenang atau obat tidur agar dia tidak lebih menderita lagi karena insomnianya. Sehari hanya tidur 2-3 jam mana cukup kan? Kalau ada kasus untuk Cinderella Escort malah nggak tidur sama sekali. Aku kadang nyesal, kenapa dulu aku menyetujui ide Cindy untuk mendirikan Cinderella Escort. Kalau tahu hal itu malah membuatnya lebih susah tidur. ” Kata Corine dengan suara lirih.
“ Jangan nyesal.Cinderella escort itu terapi untuk kita semua. Kita perlu Cinderella Escort untuk menyembuhkan luka hati kita semua. Jadi jangan bilang menyesal. Cindy yang harus kita perbaiki sifatnya yang perfeksionis dan meletakkan semua beban ke pundaknya sendiri. Untuk yang lainnya seperti Cleo, aku dan kamu juga Crystall. Cinderella Escort itu sangat bermanfaat. Kita semua yang harus membantu Cindy agar bisa lebih rileks. Nanti aku bilang sama yang lainnya. Selama ini aku tidak pernah bilang kalau Cindy menderita Insomnia akut kalau ada kasus, aku takut mereka khawatir. Kamu juga tahu,kami semua sangat menyayangi Cindy. ” Kata Clara.
“ Iya , aku tahu. Kita semua memang harus sangat menyayanginya. Cindy merupakan wanita luar biasa yang selalu menjadi pelindung kita. Aku mau menukar nyawaku untuk kebahagiaan Cindy. ” Kata Corine sambil memutar setirnya memasuki pelataran parkir bawah tanah khusus eksekutif di gedung Desmond International. Ltd
+++
Clara dan Corine menaiki lift private menuju ruangan khusus eksekutive di gedung Desmond International . Ltd ini. Mereka langsung memencet tombol lantai 30 , tombol yang langsung menuju kantor Cindy.
“ Aku langsung ke kantor Cindy. Atau ikut kamu dulu ketemu dengan aparat kepolisian yang telah menunggu kita?” Tanya Clara.
“ Kamu ikut aku dulu. Aku butuh penilaianmu tentang maksud kedatangan mereka. Aku ingin tahu lebih pasti, apakah ada maksud terselubung dan bagaimana sifat-sifat dari anggota kepolisian itu” Kata Corine tegas.
“ Siap Bu”
Tinggg!!!! Lift berbunyi nyaring dan dua wanita cantik bertubuh semampai ini, keluar dari Lift dan sekretaris langsung berdiri tegak menyambut mereka.
“ Miss Corine, dua bapak-bapak dari kepolisian ini telah menunggu kedatangan anda.” Kata sang sekretaris dengan suara ramah tapi tegas.
Corine dan Clara memalingkan wajahnya melihat kedua pria yang berdiri tegak menyambut mereka. Salah satu yang berwajah blasteran memandang mereka dengan tatapan heran dan pria yang berpakaian kepolisian Hongkong, menyambut mereka dengan wajah ramah penuh senyuman.
Corine dan Clara berjalan tegak nan anggun menghampiri mereka berdua. Corine menjulurkan tangan dan berkata
“ Saya Corine. Ada keperluan apa ingin bertemu dengan Cindy? Pimpinan kami , Miss Cindy tidak bertemu dengan sembarang orang. Saya yang selalu mewakili Cindy untuk bertemu dengan orang-orang yang tidak dikenalnya. Kalau ada keperluan bisa diutarakan kepada saya , nanti akan saya sampaikan ke Cindy. Dan ini perkenalkan , Clara. Asisten saya yang akan tetap mendampingi saya. ”
Clara menjulurkan tangannya dan bersalaman dengan kedua pria itu. Pria berwajah blasteran langsung berkata .
“ Bisakah kita berbicaranya di ruangan tertutup? Karena apa yang akan kami sampaikan bersifat sangat rahasia.”
“ Baik, Kita bisa berbicara di ruang rapat” Kata Corine tegas.
Dan mereka berempat berjalan menuju ruangan rapat besar yang terletak di belakang meja sekretaris. Clara dan Corine duduk di ujung meja dan kedua lelaki itu duduk di kiri kanan mereka.
Apa yang akan dikatakan kedua lelaki ini? Mengapa sangat rahasia? Semua itu masih merupakan tanda tanya bagi Corine dan Clara.